KUA-PPAS Perubahan ABPD Sumbar 2018 Disetujui

Kamis, 16 Agustus 2018, 18:33 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
KUA-PPAS Perubahan ABPD Sumbar 2018 Disetujui
Wagub Sumbar, Nasrul Abit menyerahkan nota kesepakatan KUA-PPA Perubahan APBD Sumbar 2018 pada Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim, usai rapat paripurna Selasa (14/8/2018). (humas)

VALORAnews - Capaian kinerja makro pembangunan Sumatera Barat tahun 2018 dibandingkan dengan capai nasional dapat digambarkan dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), mengalami peningkatan dari 70,73 tahun 2016 menjadi 71,24 pada tahun 2017. Hal ini lebih tinggi dari capaian nasional 2017 sebesar 70,81. Selain itu, status pembangunan Sumbar masuk kategori tinggi.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dalam rapat paripurna DPRD tentang Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan prioritas platfon anggaran sementara (KUA-PPAS) perubahan APBD 2018, Selasa (14/8/2018) lalu.

Nasrul Abit menyampaikan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlaku pada 2017 mencapai Rp40,32 juta, mengalami peningkatan bila dibandingkan 2016 yang mencapai Rp37,35 juta.

Pertumbuhan ekonomi Sumbar 2017 sebesar 5,26 persen mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 sebesar 5,26 persen dan dibandingkan dengan nasional 2017 jauh lebih tinggi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07 persen.

Baca juga: Nilai Transaksi Pasar Modal Sumatera Barat hingga Februari 2024 Tembus Rp1,58 Triliun

"Kinerja eksport Sumbar mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari pada volume ekspor 2016, sebesar 3.643 ribu ton dengan nilai ekspor sebesar U$ 1.708 juta dan pada tahun 2017 volume ekspor sebesar 4.723 ribu ton dengan nilai U$ 2.046 juta. Sedangkan volume impor tahun 2016 sebesar 1016 ribu ton dengan nilai sebesar U$ 345 juta dan menjadi 1025 ribu ton dan nilai impor sebesar U$ 446 juta pada tahun 2017," ungkap dia.

Nasrul Abit menyampaikan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kondisi bulan Februari sedikit mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 5,80 persen dibanding tahun 2016 sebesar 5,81 persen.

Presentase penduduk miskin di Sumbar pada kondisi September 2017 sebesar 6,75 persen, turun dibandingkan 2016 sebesar 7,14 persen. Capaian penduduk miskin Sumbar jauh dibawah capaian nasional sebesar 10,12 persen.

"Gini ratio Sumbar 2017 sebesar 0,32 lebih baik dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 0,33. Sedangkan gini ratio nasional pada 2017 sebesar 0,39," terang Nasrul Abit. (rls)

Baca juga: PDRB Sumbar Membaik Seiring Tumbuhnya Industri Perbankan Sumbar Posisi Februari 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: