Pemkab Limapuluh Kota Bantu Korban Gigitan Anjing

Sabtu, 18 Mei 2019, 18:10 WIB | Wisata | Kab. Lima Puluh Kota
Pemkab Limapuluh Kota Bantu Korban Gigitan Anjing
Kepala Dinas Kesehatan Limapuluh Kota, dr Tien Septino bersama sejumlah staf, menyerahkan bantuan VAR bagi korban gigitan anjing di Jorong Bulakan Kenagarian Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Jumat (17/5/2019). (humas)

VALORAnews - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota memberikan bantuan biaya pembelian Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi korban gigitan anjing, Rafki (7), warga Jorong Bulakan Kenagarian Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Bantuan diserahkan kepala Dinas Kesehatan, dr Tien Septino kepada Ibu korban, Erna (25) di Bulakan, Jumat (17/5/2019).

Erna mengaku, tidak menyangka akan mendapatkan bantuan karena sebelumnya ia tidak pernah memintanya kepada pemerintah daerah. Sebaliknya, ia dan suaminya Aidil Putra (30) langsung saja membeli VAR secara pribadi ke apotik, karena panik dan terlalu mencemaskan keselamatan anaknya Rafki.

"Waktu itu kami sangat takut dan cemas Rafki akan tertular rabies. Karena Rafki tidak terdaftar sebagai peserta BPJS, makanya kami langsung saja membeli VAR secara pribadi. Pikiran kami saat itu hanyalah Rafki harus sehat, sehingga kami tidak konsentrasi bertanya apa peluang dan prosedur yang harus kami lalui untuk mendapatkan VAR secara gratis kepada Dinas Kesehatan," ungkap Erna.

Erna mengaku baru tahu Rafki tetap bisa mendapatkan VAR secara gratis, dengan cara meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari wali nagari, sekalipun anaknya tidak terdaftar sebagai peserta BPJS.

Baca juga: Kuota BBM Bersubsidi Riau Tahun 2023 Berkurang 7%, Ini Peringatan Dinas ESDM Riau jelang Akhir Tahun

"Kami memang tidak bertanya ke Dinas Kesehatan ataupun ke kantor wali nagari buat mencari tahu peluang bantuan. Sebab, saat itu kami panik dan hanya berfikir harus sesegera mungkin memberikan vaksin bagi Rafki," tutur Erna.

Ibu dua anak itu menyebut, saat itu ia dan suaminya tidak terlalu tertarik mendapatkan VAR secara gratis karena khawatir harus melewati prosedur yang bisa membuat anaknya terlambat mendapatkan vaksin tersebut karena anjing yang mengigit Rafki sudah keburu dibunuh warga yang resah ulah hewan dimaksud.

"Pikiran kami waktu itu hanyalah sesegera mungkin mendapatkan obat buat Rafki sekalipun membeli sendiri. Sebab, anjing yang menggigit Rafki itu sudah keburu dibunuh warga yang khawatir hewan itu akan menyerang warga lainnya," ujar Erna.

Dalam kesempatan tersebut, Erna juga membantah pernah memberikan keterangan yang menyebutkan Pemkab Limapuluh Kota lepas tangan dengan kasus gigitan anjing yang menimpa anaknya. Begitu pula soal dugaan sumbangan yang dikumpulkan seseorang di media sosial buat anaknya, ia juga mengaku tidak tahu sama sekali.

Baca juga: Hotel Santika Gelar Pesta Beer, Angga: KNPI Sumbar Dukung Aksi SEMMI Tolak Bavarian Party

"Kami tidak pernah memberikan keterangan kepada siapapun kalau kami menyesalkan Pemerintah Daerah. Sebab, kami tergesa-gesa membeli vaksin itu atas kemauan kami sendiri yang panik dan cemas dengan keselamatan Rafki. Saya juga tidak tahu soal sumbangan yang dikumpulkan seseorang di media sosial buat anak kami," jelas Erna.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: