VALORAnews -- Bangunan toilet dan kamar ganti serta sejumlah bangunan yang difungsikan untuk tempat beristirahat di Kampung Aiadingin di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, kini jadi lokasi makan sapi warga sekitar. Padahal, fasilitas umum di tempat pemandian itu, dibangun Dinas Pariwisata Padang pada 1990-an dulu.
"Karena tak terawat, bangunan fasilitas umum ini tak layak lagi digunakan. Sudah lama dibiarkan rusak seperti itu," ungkap Mak Dasman (48), warga sekitar, Minggu (5/4/2015).
Pemandian Lubuk Minturun ini, berjarak sekitar 40 menit perjalanan dari pusat kota Padang arah ke timur. Sesampainya di pertigaan stasiun Tabing, berbelok hingga menembus ruas jalan Bypass. Dari perempatan Bypass itu, sekitar 3 kilometer lagi, kita telah sampai di lokasi.
Lokasi ini, setiap akhir pekan selalu diramaikan oleh keluarga maupun muda-mudi, yang ingin menikmati sejuknya air sungai yang masih alami. Sungai dengan cukup banyak bebatuan berukuran cukup besar ini, jika hujan lebat, akan membuat debit air sungai ikut meninggi. Dengan kondisi seperti itu, lokasi ini cukup menantang untuk dilakukannya olah raga arung jeram.
Diharapkan warga setempat, Roni (45), pemerintah kembali menghidupkan objek wisata yang pernah diminati warga kota itu. "Untuk menjaga lokasi ini, masyarakat setempat bergiliran piket tiap minggu dalam menjaga kebersihan dan menarik restribusi parkir," ungkapnya. (vri)
Editor : Devan Alvaro