Mekanisme Sertifikat Batu Akik Sumbar Dibahas

Selasa, 07 April 2015, 16:12 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Mekanisme Sertifikat Batu Akik Sumbar Dibahas
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Riza Falepi (Wako Payakumbuh), saat meninjau pameran dan bazaar expo batu akik yang digelar komunitas Bagewang, Minggu (5/4/2015) malam di Payakumbuh. (humas pemprov)

VALORAnews - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengungkapkan, Dinas Pariwisata, Dinas Pertambangan serta ahli geologi, tengah merumuskan proses dan sistem sertifikasi setiap produksi batu akik asal Sumatera Barat.

"Dengan adanya sertifikat tersebut, maka setiap karya batu yang dihasilkan tentunya akan mendapatkan point dan nilai harga yang sesuai dengan karakter dan kualitas batu tersebut. Jangan ada masyarakat merasa tertipu dengan harga jual dari keindahan batu itu," ujar Irwan Prayitno saat menutup Pameran dan Bazar Expo Bagewang II dalam rangka HUT Plaza Payakumbuh ke-6 pada 2015 ini di Pasar Kota Payakumbuh, Minggu (5/4/2015) malam.

Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Payakumbuh Riza Pahlevi, Ketua Panitia Bagewang, Ketua Plaza, dan beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemko Kota Payakumbuh. Irwan Prayitno menyampaikan, kebijakan itu dilakukan karena disadari potensi batu akik atau bagewang di Kota Payakumbuh, memiliki potensi luar biasa.

"Jika ini dapat kita kelola secara baik, termasuk masa booming ini, tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi rakyat Sumbar," terangnya.

Tidak dapat dipungkiri, demam batu saat ini telah membuka lapangan kerja baru yang cukup baik bagi masyarakat saat ini. Tentunya, ini semua telah menurunkan angka pengangguran di Sumatera Barat, usaha ekonomi kreatif ini amat cocok dengak karakter masyarakat Sumbar sendiri.

"Kita berharap booming-nya batu akik ini dapat berlangsung lama, sehingga gairah masyarakat saat ini dapat jadi sesuatu yang baik sebagai kegiatan ekonomi yang cukup menjanjikan. Untuk itu, perlu disain dan inovasi yang baik lagi, sehingga suasana booming-nya batu akik dapat lebih panjang dan terus berlangsung dengan baik," harapnya.

Selain itu agar masyarakat pencari batu akik dapat juga menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggal dan lingkungan alam lain, sehingga jangan terjadi pula ulah mencari batu akik, berdampak pada kejadian bencana dan sebagainya, harapnya.

Selain itu, Irwan juga menyampaikan, jangan sampai aqidah ikut berubah, karena kesibukan dengan batu akik ini. "Jangan melupakan kewajiban pokok terhadap anak dan istri dirumah dan pekerjaan di kantor. Kejadian seperti ini belum terjadi di Sumatera Barat seperti yang diisukan di daerah lain tersebut," ujarnya. (relis)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: