25 Mahasiswa Minang Terjebak di Konflik Yaman: Orang Tua Inginkan Anak Mereka Dipulangkan Pemerintah
VALORA - Keberadaan 25 mahasiswa asal Sumbar di Aden, Yaman, butuh perhatian dari pemerintah supaya segera dievakuasi, menyusul daerah tersebut terlibat konflik dengan Arab Saudi.
"Kondisi mahasiswa yang berada di Aden itu, diketahui berdasarkan informasi yang disampaikan orang tua mereka. Mereka ingin dievakuasi karena tidak memungkinkan lagi untuk tetap bertahan," ungkap Kepala Biro Pembangunan dan Rantau Sektaprov Sumatera Barat, Muhammad Yani, di kantornya, Rabu (8/4/2015).
Diceritakan Muhammad Yani, informasi yang diterima dari orangtua mahasiswa, mereka hidup di bawah suara gemuruh ledakan bom dan letusan senapan. Selain itu, mereka juga hidup dalam kondisi serba keterbatasan. Meskipun kebutuhan untuk makan masih mencukupi, tapi kebutuhan air bersih untuk minum, mandi dan mencuci pakaian serba terbatas.
"Karena suasana perang, listrik mati total," ungkapnya.
Baca juga: Besok, Gubernur akan Jemput Mahasiswa Sumbar yang Ditangkap Tentara Mesir di BIM
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsoedi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evakuasi pada WNI yang masih terjebak di Yaman. Saat ini, menurut dia, sudah ada 42 mahasiswa yang dievakuasi dari Tarim, Yaman untuk menuju Salalah, Oman. Selanjutnya, dari Salalah mereka akan segera diterbangkan pulang ke Indonesia.
"Sudah ada perkembangan maju, ada 300 mahasiswa di Tarim mendaftar untuk dievakuasi," ucapnya. (mus)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Pola Cuaca makin Tak Menentu, Mahyeldi: Cermat dalam Hitung Ketersediaan Pangan Penting
- Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045
- Banggar DPRD Jambi Pelajari Pola Penganggaran Kasus Stunting ke DPRD Sumbar
- Krisis Air Bersih, Pangan dan Energi Mengancam Dunia, Ini Penilaian Kabais untuk Sumbar
- Apel Perdana Pascalebaran, Hansastri: Terapkan Disiplin dan Siap Bekerja Dimana Saja