Belum Ada Pasien Positif Corona di Sumbar Hingga 16 Maret 2020

Senin, 16 Maret 2020, 17:23 WIB | Wisata | Provinsi Sumatera Barat
Belum Ada Pasien Positif Corona di Sumbar Hingga 16 Maret 2020
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno memimpin rapat antisipasi pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona di Sumbar, Senin (16/3/2020) siang. (humas)

VALORAnews -- Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno memastikan, hingga Senin (16/3/2020) siang, berdasarkan laporan dari RSUP M Djamil di Padang dan RSUD Achmad Muchtar di Bukittinggi, belum ada pasien positif virus corona di Sumbar.

"Tadi memang disampaikan pihak RSUP M Djamil, bahwa memang ada 10 orang yang masuk untuk di isolasi. Tujuh pasien Mers dan 3 baru suspect corona, termasuk yang di RSUD Achmad Mochtar, setelah di cek hanya demam biasa," ungkap Irwan usai rapat koordinasi (Rakor) di ruang rapat istana gubernuran Sumbar.

Rakor ini dalam rangka mengantisipasi terjadinya wabah Covid-19 di Sumatera Barat dan menindaklanjuti Keputusan Presiden No 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19). Rakor ini dihadiri Bupati/Wali Kota se-Sumatera Barat, pimpinan instansi/lembaga terkait lainnya.

Untuk libur sekolah, terang Irwan, informasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui surat yang diedarkan, disampaikan untuk dibagi beberapa tingkatan yakni ringan, sedang dan tinggi di satuan pendidikan.

Baca juga: Libur Lebaran 2024, Program Desa Wisata Dongkrak Angka Kunjungan Wisatawan

Tingkatan ringan maksudnya belum ada ada yang terjangkit, maka hal dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Untuk tingkat sedang berarti sudah ada yang terduga terkena dan yang harus dilakukan adalah diperiksa atau di cek.

"Sedangkan tingkat tinggi merupakan yang sudah terjangkit, d isini hal yang dilakukan adalah meliburkan satu kelas selama 14 hari dan selama 14 tersebut dilakukan pemeriksaan kepada teman-teman sekolah, sehingga dapat terpantau. Dengan arti lain, tidak secara umum sekolah atau kota yang diliburkan, karena perlu suatu kebijakan yang proposional," ungkapnya.

Karena masih belum ada yang positif terkena hingga saat ini, maka gubernur, bupati dan wali kota peserta Rakor sepakat, sekolah masih belum diliburkan, karena berkaitan dengan pelaksanaan ujian nasional SMK, SMA dan SMP.

"Namun bila ada, maka melalui protap yang disampaikan menteri tadi, satuan pendidikannya mungkin diliburkan, belum tentu juga semua sekolah diliburkan, perlu dilakukan SOP-nya," ungkap dia.

Baca juga: PILKADA PESSEL: KPU Rekrut 75 Orang Calon PPK

Untuk penjagaan diberbagai tempat, seperti di BIM sendiri, pada kedatangan domestik sudah disediakan thermogun untuk memeriksa orang yang datang dari luar sumbar. Sedangkan yang datang dari luar negeri pengawasannya lebih ketat dibandingkan dengan negara lain. Untuk pelabuhan-pelabuhan, sudah dilakukan SOP melalui KKP di Telukbayur, Pelabuhan Muaro, Bunguih dan juga Mentawai.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: