VALORAnews - Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang, Eri Sendjaya mengakan, sampai saat ini keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State (IS) belum terdeteksi di Kota Padang. Hal ini mengacu laporan Intelkam Polresta Padang yang disampaikan dalam rapat Komite Intelijen Daerah (Kominda) di Bukittinggi, baru-baru ini.
"Walau belum terdeteksi, kita akan melakukan langkah-langkah antisipatif. Salah satunya dengan menindaklanjuti hasil dialog interaktif yang dilaksanakan Polda Sumbar bekerjasama dengan Pemprov Sumatera Barat, LKAAM dan MUI di Bukittinggi, bahwa seluruh elemen masyarakat agar membentuk kesepakatan bersama untuk mengantisipasi masuknya ISIS," ungkap Eri Sendjaya di ruangannya, Kamis (09/4/2015).
Diketahui, sudah ada beberapa orang yang ditangkap aparat keamanan terkait ISIS ini yang kebetulan berasal dari Sumatera Barat. Untuk Kota Padang, ujar Eri lagi, pihaknya akan menindaklanjuti dialog interaktif tersebut dengan mengadakan kegiatan yang sama pada bulan ini juga, dengan melibatkan MUI, LKAAM, Kodim, Polresta dan instansi keamanan lainnya dengan melibatkan tigo tungku sajarangan.
"Narasumber yang didatangkan pun memiliki pemahaman yang luas tentang ISIS, sehingga dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan rinci tentang ISIS tersebut," tuturnya.
"Kita mendatangkan narasumber, sedikit memberikan pencerahan dan pembelajaran serta pengenalan apa itu ISIS? Kemudian bagaimana pola rekruitmennya? Bagaimana pola tindaknya? Itu yang ingin kita sosialisasikan ke tengah-tengah masyarakat, sehingga masyarakat lebih tahu," tambah mantan Kasatpol PP Kota Padang ini.
Dikatakan Eri, untuk langkah antisipasi, Kesbangpol Linmas melakukan koordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) tentang pengajian-pengajian di mesjid dan mushalla. Karena sifat dari orang-orang ISIS ini adalah mereka berusaha memberikan pengajian-pengajian tertentu, bahkan berusaha menjadi khatib Jumat.
"Jika ketertarikan semakin meningkat, maka mereka menyepakati bahwa yang menjadi khatib dan imam harus dari kalangan mereka," ungkapnya.
Tak hanya itu, jelas Eri lagi, karena ISIS juga melakukan rekruitmen melalui akun jejaring sosial, maka Kesbangpol Kota Padang juga memantau akun jejaring sosial warga kota. Bahkan, akun yang memposting tentang begal segala macam yang berusaha melakukan pengalihan isu juga dipantau.
Terkait hal tersebut, Kesbangpol Kota Padang juga mengingatkan intelejen-intelejen sesuai tupoksi tugasnya, baik itu Imigrasi, Danlanud, Lantamal, AD dan Kepolisian. "Penanganan ISIS ini sudah menasional, termasuk memantau akun jejaring sosial," tuturnya. (relis)
Editor : Devan Alvaro