Narasi, Magnet Wisata yang masih Tak Tergarap

Sabtu, 04 September 2021, 20:24 WIB | Wisata | Kota Padang Panjang
Narasi, Magnet Wisata yang masih Tak Tergarap
Wako Padang Panjang, Fadly Amran memberikan arahan pada Pelatihan Pemandu Wisata Budaya yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Padang Panjang, Jumat. (kominfo)

PADANG PANJANG (3/9/2021) - Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran menegaskan, berbicara tentang wisata itu lebih ke soal narasi. Terkadang, tempat-tempat itu terlihat biasa saja, tetapi cerita atau legendanya itu yang harus digali dari kearifan lokal masyarakat itu sendiri.

"Contohnya patung Anak laki-laki pipis yang melegenda di Belgia (Manneken Pis-red). Itu kan hanya patung anak kecil yang tingginya hanya 60 centimeter dan berada di pojokan jalan yang terbilang sempit," terang Fadly saat jadi narasumber pada Pelatihan Pemandu Wisata Budaya yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Padang Panjang, Jumat.

Menurut Fadly, Manneken Pis itu hanyalah sebuah legenda yang tidak ada literaturnya. "Cerita tentang patung itu dibiarkan tetap melegenda, hingga jadi daya tarik wisatawan khususnya dari luar negeri yang datang ke Belgia," tukas Fadly.

Fadly menyebutkan, narasi atau cerita, dibutuhkan untuk menguatkan citra suatu destinasi pariwisata. Berkaca dari Bali, Fadly mengatakan, cerita dan narasi yang kuat di balik destinasi di Bali, mampu mengundang wisatawan untuk selalu kembali ke Pulau Dewata.

Baca juga: Sukses di Kelurahan Busur, Fadly Amran Minta Pola Pembangunan ala Kotaku Diadopsi

"Mengapa wisatawan terus menerus kembali ke Bali, karena Bali tidak hanya sekadar menawarkan alam yang indah, spot-spot wisata yang menarik, tetapi juga ada cerita dan narasi yang kuat di baliknya," katanya.

Ditambahkan Fadly, cerita dan narasi di balik suatu destinasi bisa memunculkan relasi yang kuat bagi wisatawan. "Jadi, apa yang jadi story telling, sehingga kita mengonsumsi berulang kali itu tentu dengan pengalaman berbeda-beda."

"Inilah yang harus kita bangun di industri pariwisata Kota Padang Panjang, khususnya pada wisata budaya yang kita miliki. Mari berinovasi dan adaptasi, karena dua hal kolaboratif ini merupakan kuncinya," imbuhnya.

Pelatihan yang digelar Disporapar ini, kata Fadly, juga bertujuan untuk menciptakan pemandu wisata yang profesional dan memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan terhadap tempat-tempat wisata yang ada di Kota Padang Panjang dan sekitarnya.

Baca juga: Cabor Petanque Bakal Dilombakan di Porprov 2023, Fadly Amran: Semoga jadi Penyumbang Emas

Kemudian, agar terciptanya peningkatan mutu kualitas pelayanan dari pemandu wisata kepada wisatawan.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: