Bursa Calon Ketua Umum PBNU, Ini Pendapat Ketum Gema Santri Nusa

Minggu, 10 Oktober 2021, 20:37 WIB | News | Nasional
Bursa Calon Ketua Umum PBNU, Ini Pendapat Ketum Gema Santri Nusa
Ketua Umum Gema Santri Nusa (Gerakan Mitra Santri Nusantara), Akhmad Khambali.

MEDAN (10/10/2021) - Ketua Umum Gema Santri Nusa (Gerakan Mitra Santri Nusantara), Akhmad Khambali menilai, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abuya Said Aqil Siradj, masih jadi calon kuat untuk memimpin dan mempertahankan jabatannya di Muktamar PBNU ke-34, yang digelar 23-25 Desember 2021 mendatang.

Dengan bekal kepemimpinan dua periode, akar Kiai Said semakin kuat bahkan di bawah kepemimpinan beliau, NU semakin Mandiri dan semakin berkarakter serta bermartabat," ujar Khambali saat acara Majelis Dhuha Ahlul Kirom, Ahad pagi.

Secara program kerja, Khambali menilai, kepemimpinan Abuya Said Aqil memiliki kinerja positif, dalam konteks upaya menetralisir kekuatan Islam yang ekstrim, radikal dan konservatif yang mencoba masuk ke struktur kekuasaan negara.

"Disaat yang sama, kami melihat kepemimpinan Abuya Said Aqil Siradj juga perlu membuka ruang seluas-luasnya pada multi stake holder, agar NU memposisikan dirinya tidak kemana-mana dan ada dimana-dimana sesuai Khittoh NU," ungkap Khambali yang juga salah seorang pengurus Banom NU.

Baca juga: Capres Pemilu 2024 Ditantang Ikut Mujadalah Kyai Kampung, Ini Alasan Penggagasnya

Khambali menyebut, saat ini ditataran internal PBNU, muncul aspirasi untuk melakukan regenerasi kepemimpinan.

Beberapa nama yang muncul selain Kiai Said, salah satunya adalah Kiai Yahya Staquf. Yahya Staquf sendiri adalah kakak dari Menteri Agama saat ini, Yaqut Cholil Qoumas.

"Kemungkinan besar yang bersaing adalah nama tersebut," kata Khambali

Ia mengatakan, kandidat terkuat pada akhirnya nanti akan bergantung pada dinamika dan independensi sikap dan keputusan PWNU dan PCNU.

Baca juga: Gema Santri Nusa Nilai Kapolri Mampu Tuntaskan Skandal Brigadir J dan Berangus Perjudian

Selain itu, Khambali juga melihat, ada potensi sikap itu dipengaruhi oleh kekuatan politik yang digerakkan oleh elemen eksternal NU seperti PKB dan bahkan Kementerian Agama.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: