Tim Pengabdian Masyarakat Unand Ajak Pengrajin Kulit Buka Wawasan ke ISI Padang Panjang
PADANG PANJANG (18/10/2021) - Ketua Program Studi (Kaprodi) Desain Produk pada Fakultas Seni Murni ISI Padang Panjang, Kendall Malik menegaskan, perlu sebuah ide yang bersifat umum dalam mengembangkan sebuah produk.
Sebagai contoh, pengrajin yang akan fokus dalam membuat dompet. Menurut Kendall, kata dompet memiliki makna yang sangat spesifik, sehingga berpotensi menghambat kreativitas. Agar tercipta ruang kreativitas, Kendall menyarankan untuk lebih dulu mendefenisikan ulang makna dompet, jadi tempat menyimpan.
"Ketika kita menggunakan kata tempat penyimpanan, maka dengan sendirinya akan memicu kita untuk terus berinovasi. Setelah membuat yang lain setelah membuat dompet, akan membuat tempat penyimpanan yang lain," ungkap Kendall saat berdialog dengan Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas yang diketuai Dr Susiana, Senin.
Bersama anggota tim, Bahren, Susiana juga mengajak pengrajinan kulit Ladika Padang Panjang, Eri dalam pengabdian masyarakat dengan mengangkat tema "Pengaruh Inovasi, Orientasi Belajar, Orientasi Pasar dan Dukungan Pemerintah Terhadap Kinerja Bisnis Industri Kerajinan Kulit Ladika."
Baca juga: ISI Padang Panjang Siap Promosikan Seni dan Budaya Kabupaten Agam
Sementara, Kaprodi Desain Mode Fakultas Seni Murni ISI Padang Panjang, Dini Yanuarmi memaparkan materi yang berkaitan dengan inovasi, orientasi belajar dan orientasi pasar dari sudut padang desain produk dan desain mode.
"Selain membuat sebuah ide yang bersifat umum, saat ini juga diperlukan pengetahuan tentang model-model yang terbaru berkaitan dengan selera masyarakat saat ini," ungkap Dini dalam dialog yang dilangsungkan di Bengkel Kriya Kulit ISI Padang Panjang.
Belajar Langsung
Usai dialog, Susiana didampingi Bahren mengungkapkan, kegiatan ini adalah upaya meningkatkan inovasi dengan melakukan orientasi belajar secara langsung ke akademisi terkait sesuai spesifikasi produk.
Baca juga: Febri Yulika Gantikan Novesar Jamarun jadi Rektor ISI
Setelah mendapatkan pengetahuan dan informasi yang terbaru dalam pengembangan model dan inovasi produk berbahan dasar kulit, Eri sebagai ketua rombongan pengrajin yang jadi IKM mitra dalam kegiatan pengabdian ini, menyepakati untuk membuat inovasi lain selain pembuatan sepatu dan sendal.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Terbukti Langgar Anggaran Dasar, Majelis Hakim PN Solok Tolak Gugatan Anggota DPRD Solok dari PDI Perjuangan
- Halal Bihalal IKA FPUA, Mahyeldi: Tingkatkan Kontribusi dan Bukti Nyata Peran Alumni
- Tambang Liar di Air Dingin Solok, Herry: Pemkab Solok akan Pimpin Penindakan
- Pola Cuaca makin Tak Menentu, Mahyeldi: Cermat dalam Hitung Ketersediaan Pangan Penting
- Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045
PILKADA PESSEL: KPU Rekrut 75 Orang Calon PPK
Kabar Daerah - 24 April 2024