Bank Nagari Cabang Padang Gandeng Pedagang Kaki Lima Kenalkan Program Marandang

Sabtu, 23 Oktober 2021, 18:50 WIB | Bisnis | Kota Padang
Bank Nagari Cabang Padang Gandeng Pedagang Kaki Lima Kenalkan Program Marandang
Wako Padang, Hendri Septa menyerahkan kode QRIS pada pedagang Pasar Raya Padang, saat peluncuran program Mengatasi Rentenir di Ranah Minang (Marandang) dari Bank Nagari, Jumat. (humas)

PADANG (22/10/2021) - Wali Kota Padang, Hendri Septa mengungkapkan, pemerintah hadir bersama Bank Nagari untuk memberikan kemudahan berupa bunga yang serendah-rendahnya pada pelaku usaha dengan maksimal pinjaman Rp10 juta.

Terobosan baru ini dinamai Mengatasi Rentenir di Ranah Minang (Marandang). Program ini diharapkan bisa mengatasi jerat rentenir pada pedagang di Kota Padang.

"Alhamdulillah, ini suatu usaha yang memberikan langkah baik, agar pelaku usaha kita tidak terbebankan lagi dengan meminjam uang pada rentenir," ungkap Hendri Septa usai peluncuran di Lantai II Komplek Padang Theater, Pasar Raya Padang, Jumat pagi.

Program Marandang ini diinisasi Bank Nagari menggandeng Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL) Kota Padang dan didukung Dinas Perdagangan.

Baca juga: 60 Siswa Ikuti Festival Gadih Minang Marandang di Pedistrian Jam Gadang

Disela peluncuran Marandang ini, juga dilakukan penandatangan MoU Co-Branding dengan KBPKL Kota Padang dan penyerahan QRIS bagi pedagang UMKM di Pasar Raya.

Dikatakan Hendri, program baru Bank Nagari ini akan mampu menggantikan peran rentenir yang kerap menaruh syarat tidak wajar, saat meminjamkan uangnya.

"Selain Marandang, kita juga luncurkan QRIS. Dengan adanya sistem digitalisasi ini, pedagang bisa terbantu dan terjauh dari peredaran uang palsu. Semua transaksi jual beli pun jadi serba simpel dan memudahkan," tambah Hendri Septa.

Pandemi Covid19, nilai Hendri, setidaknya telah banyak menyebabkan pedagang gulung tikar. Karena, kekurangan modal dan akhirnya meminjam pada rentenir untuk menambah modal.

Baca juga: Mahasiswa UGM Ikuti Kompetisi Gadih Marandang Maninjau, Ini Penilaian Mereka

Kondisi tersebut, menurut dia, sungguh memprihatinkan karena modal belum kembali namun harus memikirkan bagaimana mengembalikan pinjaman ke rentenir.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: