Kader Posyandu dan BKB Nagari Aia Gadang Ikuti 5 Hari Pelatihan

Selasa, 09 November 2021, 18:52 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pasaman Barat
Kader Posyandu dan BKB Nagari Aia Gadang Ikuti 5 Hari Pelatihan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Edy Murdani menyampaikan materi pemanfaatan internet positif untuk penyebaran konten positif pada pelatihan kader posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) se-Nagari Aia Gadang, Pasamam Barat, Selasa. (robi irwan)

PASAMAN BARAT (9/11/2021) - Pemerintah Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman menggelar pelatihan kader posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) se-Nagari Aia Gadang. Pelatihan dilakukan mulai 8-11 November 2021 di aula kantor wali nagari itu, merupakan agenda rutin tahunan nagari dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu.

"Peningkatan kapasitas kader, dapat menunjang dan meningkatkan peran serta dan eksistensi kader di tengah masyarakat. Kader merupakan orang-orang yang harus memiliki kapasitas lebih di tengah masyarakat untuk dapat berkomunikasi dengan baik, mengajak dan memberi contoh yang baik bagi masyarakat," ungkap Wali Nagari Aia Gadang, Jamaris, Selasa.

Narasumber kegiatan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Edy Murdani menyampaikan materi pemanfaatan internet positif untuk penyebaran konten positif. Dia juga memaparkan banyaknya manfaat teknologi yang bisa diperoleh oleh kader di nagari.

Ia menjelaskan, salah satu manfaat teknologi informasi adalah mempermudah dan mempersingkat proses pertukaran informasi, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan dan memumbuhkan inovasi di berbagai bidang.

Baca juga: KESEHATAN MASYARAKAT: Puskesmas Tanjung Beringin Lunang Gelar Posyandu Prima

"Manfaat yang paling kental dari teknologi informasi yakni mampu melahirkan inovasi di berbagai bidang, seperti pemanfaatan fungsi media sosial menjadi sarana berjualan online yang bisa dijadikan sarana penghidupan," pungkasnya.

Edy mengajak seluruh kader, untuk memahami betul pemanfaatan alat komunikasi secara positif seperti gawai dan mengawasi penggunaannya terhadap anak-anak agar tidak terseret kepada hal-hal yang tidak bermanfaat atau berdampak negatif bagi pengguna teknologi tersebut.

"Ibu-ibu kader harus lebih pintar dan paham teknologi, agar di rumah dapat melakukan pengawasan terhadap anak-anak yang rentan terkontaminasi konten negatif," jelasnya. (pl1)

Baca juga: Prevalensi Stunting Meningkat di 7 Daerah, Fasilitas Posyandu Minimalis, Albert: Negara Harus Hadir

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: