Sekjen Bawaslu RI jadi Kawan Anak Medan

Sabtu, 04 Desember 2021, 08:29 WIB | News | Nasional
Sekjen Bawaslu RI jadi Kawan Anak Medan
Wartawan senior Sumut, Choking Susilo Sakeh didampingi sejumlah rekan, menyerahkan Buku "Kamus Cakap Anak Medan" pada Sekjen Bawaslu RI, Gunawan Suswantoro di Medan, Jumat.

MEDAN (4/12/2021) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bawaslu Republik Indonesia, Gunawan Suswantoro menerima penghargaan dan tanda persahabatan dalam bentuk buku dari wartawan senior Sumut, Choking Susilo Sakeh.

Buku "Kamus Cakap Anak Medan" karya Choking itu juga menjadi simbol bahwa Sekjen Bawaslu RI, Gunawan Suswantoro adalah "Kawan Anak Medan".

"Kita sangat menghormati Sekjen Bawaslu RI, Pak Gunawan Suswantoro yang tentunya ini jadi simbol bahwa beliau adalah Kawan Anak Medan. Ini bentuk penghargaan kita kepada beliau yang selama ini menahkodai Sekretariat Jenderal Bawaslu RI dengan berbagai prestasi," kata Choking kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).

Penyerahan buku dilakukan Choking di Gampoeng Kopi Jl Sei Batanghari, Medan. Choking ketika itu didampingi Wakil Ketua Tandfiziah Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Medan, Aulia Andri.

Choking yang merupakan Ketua Panwaslu Sumut 2002-2004, mengatakan, sejak lama ia sudah merekam sepakterjang, Gunawan Suswantoro yang juga seorang penulis buku.

Dikatakan Choking, buku karya Gunawan berjudul Pengawasan Pemilu Partisipatif diapresiasi oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai buku terbaik tahun 2019 kategori pemilihan umum. Tak heran, penulisnya diganjar Anugerah Pustaka Terbaik 2019.

"Jadi ini hadiah dari seorang penulis kepada penulis," ungkap Choking.

Selain memberikan buku ke Gunawan, Choking juga menitipkan buku karyanya untuk diserahkan pada Anggota DKPP RI, Didik Supriyanto.

Sementara itu, Gunawan Suswantoro mengucapkan terimakasih atas pemberian buku "Kamus Cakap Anak Medan".

Dia menyebutkan tema buku yang ditulis Choking merupakan bentuk pendokumentasian kearifan lokal.

"Ini karya yang sangat baik. Istilah-istilah Medan yang ada dalam buku ini menjadi dokumentasi. Kalau tidak ada yang menuliskannya, tentu nanti bisa hilang," kata Gunawan Suswantoro.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: