Yuk Cicipi Lamang Punggasan, Kuliner Khas Linggo Sari Baganti

PESISIR SELATAN (7/12/2021) - Lamang (lemang) asal Nagari Punggasan di Kecamatan Linggo Sari Baganti, sudah lama terkenal di seantero Kabupaten Pesisir Selatan. Kuliner khas ini, layak jadi menu kudapan berbagai iven bersifat lokal maupun nasional hingga internasional.

"Lamang ini enak dimakan dengan rendang, kuliner khas Ranah Minang yang tengah didaftarkan sebagai warisan dunia tak benda Unesco," ungkap anggota DPRD Pesisir Selatan, Novermal, Selasa.

Diketahui, rendang pada 2013 lalu, telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Rendang juga menempati posisi ke-11 sebagai makanan terenak di dunia pada 2011 dan 2021 versi CNN Travel.

Salah seorang pelaku usaha Lamang di Linggo Sari Baganti yakni, Uni Gadih Awal di daerah Balah Rambahan. Dia adalah salah seorang pengusaha kuliner Lamang yang rutin memproduksi untuk dijual ke pasar.

Baca juga: DPRD Pessel Usulkan Perda Inisiatif Tata Niaga TBS Sawit, Karet dan Gambir, Ini 9 Pengusulnya

Ada tiga pilihan rasa dari Lamang Uni Gadih Awal yaitu Lamang Puluik (Ketan) Putiah, Lamang Puluik Itam dan Lamang Pisang.

Novermal mengaku, sempat mampir ke tungku lamang Uni Gadih Awal di Balah Rambahan. "Alhamdulillah, lamangnya baru masak saat saya mampir. Saya pilih Lamang Puluik Putiah. Harganya, dijamin tidak merobek kantong," ungkap Novermal.

Kalau pas musim durian, terang Novermal, Lamang dengan durian dipastikan maknyus. Di hari-hari biasa, ada simanyi (tapai ketan hitam) sebagai pendampingnya.

"Lamang Punggasan enak. Maknyus. Dipastikan nagih. Jika dalam perjalanan melawati Linggo Sari Baganti, singgahlah ke tungku Uni Gadih Awal. Borong lah lemangnya untuk cenderamata bagi orang-orang tercinta," ungkap Novermal.

Baca juga: Mande Rubiah LKAAM Kuranji Gelar Malamang Basamo, Ini Kata Hendri Septa

Jika ingin mencicipinya di Nagari Punggasan, selalu tersedia di Pasar Punggasan dan Pasar Sore Simpang Lagan. Bisa juga langsung ke tungkunya, di Balah Rambahan dan beberapa kampung lainnya. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber: