TPID Padang Libatkan Ponpes dan KSU untuk Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Nataru
PADANG (13/12/2021) -- Wali Kota Padang, Hendri Septa, pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Abu Bakar Ja'ar, Balaikota Padang, Senin. Rakor kali ini, melibatkan pimpinan Pondok Pesantren dan Pimpinan Koperasi Serba Usaha (KSU) yang ada di Padang. Diyakini, ini jadi sinergi baru dalam pengendalian inflasi ke depan.
Pemerintah, terang Hendri, saat ini dan ke depan memang terus ditantang untuk menjaga stabilisasi harga bahan pangan strategis sebagai potensi penggerak inflasi. Pasalnya, menjelang akhir tahun 2021 dan pergantian tahun 2021 ke 2022 ada kemungkinan gangguan terkait ketersediaan, keterjangkauan harga, dan kelancaran distribusi pangan dan barang strategis lainnya.
"Gangguan tersebut bisa saja terjadi akibat bencana alam, rusaknya lahan produksi pertanian, ulah pelaku spekulan serta situasi menjelang natal dan tahun baru nanti," ungkap Hendri Septa saat memberikan arahan.
Dikatakan, Inflasi di Padang tahun 2021 tercatat di berita resmi statistik BPS kalender Januari sampai Oktober 2021 sebesar 0,18 persen. "Angka ini masih sangat rendah, tetapi kita harus tetap waspada karena bisa saja terjadi kenaikan," ungkap Hendri.
Baca juga: TPID Pasbar Cek Harga Sembako, Harga Cabai, Beras, Minyak Goreng, Bawang dan Telur Melonjak
Dia mengungkapkan, secara umum inflasi di Kota Padang sering disebabkan oleh produk pangan strategis seperti beras, cabai dan gula. Namun melihat dari kondisi perdagangan bahan pangan strategis minggu ini, telah terjadi gejala kenaikan harga barang berkelanjutan, di antaranya minyak goreng. Dimana kenaikan harganya mencapai dua kali lapat.
"Pemerintah Kota Padang akan mencoba mencari solusi untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok ini. Di antaranya, berupa operasi pasar, bantuan langsung minyak goreng oleh Baznas Kota Padang dan lembaga terkait lainnya. Kemudian, melalui subsidi harga oleh perusahaan melalui program CSR," urai Hendri.
Potensi Besar Gerakan Ekonomi
Terkait dihadirkannya pimpinan pesantren dan pimpinan koperasi serba usaha dalam Rakor TPID Padang kali ini, menurut dia, diharapkan bisa nantinya melakukan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca juga: Libur Nataru 2023 di Sumatera Utara, 373.453 Orang Masuk dan 368.796 Orang Keluar
"Kita memiliki 14 pesantren dengan 2 ribu lebih santri yang diasramakan. Tentu, ini juga menjadi potensi besar bagi penggerak perekonomian di Kota Padang dan juga dalam pengendalian inflasinya," ungkap Hendri.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Pengembang Perumahan Pondok Indah Balai Baru Layangkan Pengaduan ke Polda Sumbar, Ini Pemicunya
- Sektor Pariwisata Sumbang PAD Padang Rp100 Miliar Lebih, Kontribusi Terbesar dari Pajak Restoran, Hotel dan Hiburan
- Hendra Irwan Rahim: Koperasi itu Enak Dibicarakan, Susah Dilaksanakan
- Ketua DPRD Sumbar Dukung Pelatihan Batik Lumpo ke Siswa SMK di Kota Padang
- Mak Ganjar Sumbar Ajarkan Ide Bisnis Merajut dari Bahan Benang, Potensi Laba Tembus 100 Persen
Cara Dapat Omzet Rp1 Juta/Hari dengan Bisnis Online
Bisnis - 29 Maret 2024