Industri Kreatif Indonesia Mesti Bersiap Sambut Siaran Digital
Momentum peralihan dari siaran analog ke digital di Indonesia per November 2022 mendatang, menurut Yuliandre, mesti dimanfaatkan pemerintah untuk menumbuhkan industri kreatif.
"Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sukses dengan industri kreatifnya. Berdasarkan riset Oxford Economics, industri kreatif di sektor perfilman dan pertelevisian Korea Selatan menyumbang KRW 7,55 triliun dalam pembentukan Produk Domestik Bruto pada 2011," ungkap Yuliandre saat mewakili ketua KPI Pusat pada peyerahan Anugerah KPID Sumatera Barat 2021 di auditorium gubernuran Sumbar, Selasa.
Dibandingkan Indonesia dengan Korea Selatan, menurut Yuliandre, industri kreatifnya masih belum apa-apanya. "Kekayaan alam dan budaya kita sangat beraneka ragam. Pemerintah mesti memberi ruang pada anak-anak muda untuk menggerakan industri kreatif seperti yang dilakukan pemerintah Korea Selatan," ungkap dia.
Di momen itu, Yuliandre juga menerima anugerah KPID Sumbar untuk kategori Tokoh Nasional Penyiaran Digital. Selain Yuliandre, anugerah serupa juga diberikan pada Menkominfo, Johnny G Plate dan Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid.
Baca juga: Afriendi Sikumbang Terpilih Aklamasi Pimpin IKA PMII Sumbar
Beralihnya sistem penyiaran analog ke digital, menurut Yuliandre, membutuhkan figur-figur kreatif yang siap bertarung secara global. "Content is The King. Konten adalah raja di zaman siaran digital mendatang," tegas Yuliandre.
"Indonesia terkenal dengan sinetron yang ribuan seri. Jika ditonton, butuh waktu 8 tahun baru selesai. Hasilnya bagi devisa negara tak jelas. Bandingkan dengan Korea Selatan, serial dramanya tak begitu panjang. Tapi, merambah dunia global sehingga mendatangkan devisa," ungkap Yuliandre.
Sementara, Gubernur Sumbar, Mahyeldi menilai, Sumatera Barat menyimpan banyak kisah dan sejarah yang belum digarap secara industri kreatif. Mahyeldi kemudian menyebut sejarah PDRI dan Kisah Siti Nurbaya, di antara kekayaan budaya yang masih belum dieksploitasi oleh tangan-tangan kreatif Minang.
"Pemerintah mendorong pelaku industri kreatif dalam berkarya," ungkap Mahyeldi. (kyo)
Baca juga: Afriendi Sikumbang Lantik 16 Advokat Baru APSI Sumbar
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Sekdaprov Sumbar Siap Fasilitasi Penyidik Cari Dokumen Dugaan Mark Up Pengadaan di Dinas Pendidikan 2021
- Aspidsus Kejati Sumbar Bawa 25 Penyidik Geledah Kantor Sekdaprov dan Biro PBJ, Ini yang Dicari
- Ketua PKB Sumbar Ungkapkan Terima Kasih Gus Muhaimin, Orang Minang Tak Terbeli
- Mahyeldi raih Penghargaan Top Pembina BUMD Award 2024
- PDI Perjuangan Raih 1 Kursi DPR RI dari Sumatera Barat, Alex: Mohon Doa dan Kritiknya