Merasa Gagal Bentuk Kader yang Arif, Rismaidi Mundur dari PPP

Jumat, 31 Desember 2021, 13:46 WIB | Kabar Daerah | Kota Bukittinggi
Merasa Gagal Bentuk Kader yang Arif, Rismaidi Mundur dari PPP
Ketua PPP Bukittinggi periode 2016-2021, Rismaidi Tuanku Bagindo.

BUKITTINGGI (31/12/2021) - Ketua PPP Bukittinggi periode 2016-2021, Rismaidi Tuanku Bagindo menyatakan mundur dari kader partai berlambang Ka'bah melalui surat bertarikh 20 Desember 2021. Alasan yang dikemukakan, gagal membentuk kader yang arif.

Dalam surat pengunduran diri Anggota Fraksi PPP DPRD Bukittinggi periode 2014-2019 yang juga dikirim ke media, Rismaidi menulis, "mengajukan pengunduran diri sebagai anggota/kader PPP dengan alasan merasa gagal membentuk kader PPP yang arif, bisa laksanakaan 6 prinsip perjuangan PPP antara lain arif terhadap masyarakat di sekitarnya."

"Saya mengundurkan diri sebagai anggota/kader PPP dengan alasan sudah relatif tua dan merasa gagal," ungkap Rismaidi akrab disapa Nyiak Tengku, melalui pesan WhatsApp, Jumat siang.

Permohonan pengunduran diri Rismaidi ini, ditujukan pada Ketua Umum DPP PPP di Jakarta dengan tembusan pada Ketua PPP Sumatera Barat di Padang dan Ketua PPP Bukittinggi serta pihak lain yang dianggap perlu.

Baca juga: SENGKETA PEMILU: Hakim Tolak Dakwaan Dugaan Ijazah Palsu Caleg PPP

Mantan PNS dilingkungan Pemko Bukittinggi ini, termasuk tokoh berpengaruh. Sewaktu dipercaya sebagai anggota DPRD Bukittinggi, Rismaidi pernah mengemban tugas sebagai Ketua Komisi II DPRD dan Ketua Fraksi PPP DPRD Bukittinggi periode 2014-2019.

Sewaktu masih berstatus PNS, warga Jl Puding Mas di Kelurahan Aur Kuning ini, juga terbilang berpengalaman di birokrasi, pernah menjabat beberapa posisi strategis di pemerintahan.

Di antara jabatan yang pernah ditempati tokoh politik kelahiran Bukittinggi, 12 Februari 1962 itu seperti Kepala Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal.

Pada waktu pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2003, pria kelahiran 59 tahun silam ini, pernah sebagai calon Wali Kota Sawahlunto dan sebagai Balon Wali Kota Bukittinggi pada 1999 dari PPP.

Baca juga: SENGKETA PEMILU: Tuduhan Ijazah Palsu Terbantahkan, It Arman Wajib Lepas dari Segala Tuntutan

"Untuk Kota Bukittinggi, saya merasa gagal memimpin partai. Itu lah sebabnya saya mundur," tegasnya.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: