Gubernur Resmikan Masjid Al Hidayah di Kampus IV UMSB

PADANG (16/2/2022) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi meresmikan Masjid Al Hidayah Kampus IV Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) di Kota Payakumbuh, Rabu. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh gubernur.

Sebelumnya, Mahyeldi didapuk memberikan sambutan sekaligus tausiyah usai dzuhur berjemaah di masjid yang bergaya Timur Tengah tersebut. Mengawali sambutannya, Mahyeldi mengapresiasi sekaligus bangga atas penyelesaian pembangunan Masjid Al Hidayah UM Sumbar.

"Kehadiran masjid ini diharapkan bisa jadi langkah awal pengembangan Kampus IV UM Sumbar. Sebab, masjid adalah awal kemajuan peradaban Islam," ungkap Mahyeldi.

Peresmian ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sumbar, Irsyad Syafar, Riza Falepi (Wali Kota Payakumbuh), Shofwan Karim (PWM Sumbar), civitas akademika UM Sumbar dan mahasiswa.

Baca juga: 67 Pengusaha Randang Berhimpun di Hipermi, Gubernur: Tembus Pasar Nasional hingga Internasional

Dikatakan Manyeldi, kehadiran masjid dan kampus akan melengkapi dan menyempurnakan kualitas pendidikan dan kualitas lulusan. Artinya, para lulusan tidak hanya memiliki kompetensi intelektual tapi juga spiritual.

"Apa yang dilakukan UM Sumbar ini, sudah sangat tepat dengan menghadirkan masjid di tengah-tengah kampus. Mudah-mudahan dengan kehadiran masjid ini, dari UM Sumbar nanti akan hadir calon-calon pemimpin masa depan yang tidak hanya memiliki intelektual semata, tapi juga memiliki spiritual yang kuat," ujar Mahyeldi.

Sementara itu, Rektor UM Sumbar, Riki Saputra mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Masjid Al Hidayah UM Sumbar. Khususnya untuk waqif atau donatur.

"Masjid Al Hidayah mulai dibangun Januari 2020, bersamaan dengan peletakan batu pertama masjid di Kampus III Bukittinggi. Khusus di Kampus IV, saat ini ada program studi pertanian," terangnya.

Baca juga: Halal Bihalal IKA FPUA, Mahyeldi: Tingkatkan Kontribusi dan Bukti Nyata Peran Alumni

"Insya Allah, kedepan kita juga ingin menghadirkan program studi kedokteran hewan. Progres-nya sudah 50 persen dan persatuan dokter hewan Indonesia juga mendukung," tambah Riki. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber: