BMKG Persiapkan Pengamatan Awal Ramadhan pada 1 April, Rahmat: Hilal Berpotensi Kecil Teramati

Minggu, 20 Maret 2022, 21:43 WIB | News | Nasional
BMKG Persiapkan Pengamatan Awal Ramadhan pada 1 April, Rahmat: Hilal Berpotensi Kecil...
Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono.

JAKARTA (20/3/2022) - Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan, hasil Rukyat Hilal awal bulan Ramadan 1443 H pada 1 April 2022, hilal berpotensi kecil untuk terlihat (teramati).

"Hal ini berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor hilal yang teramati oleh BMKG sejak 2008 yang dihubungkan dengan data-data hilal awal Ramadan 1443 H tanggal 1 April 2022 M. Juga berdasarkan hasil analisis BMKG yang pernah dilakukan, kriteria hilal terlihat adalah Tinggi Hilal sebesar 5,23 dan Elongasi sebesar 5,73," ungkap Rahmat Triyono dalam siaran pers yang diterima, Ahad.

Dijelaskan Rahmat, tinggi hilal tertinggi di Indonesia pada 1 April 2022 adalah 2,19 dan dinilai masih sangat rendah (tinggi hilal terendah yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 6,47).

Elongasi terbesar di Indonesia pada 1 April 2022 adalah 3,46 dan dinilai masih sangat rendah (elongasi terendah yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 7,306).

Baca juga: Warga Mentawai dan Padang Mengungsi Pasca Gempa 7.3 SR, BMKG: Tsunami 50 Cm

Umur bulan tertua di Indonesia pada 1 April 2022 adalah 5,39 jam dan dinilai masih sangat muda (umur Bulan termuda yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 13,76 jam).

Lag (selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan) terlama di Indonesia pada 1 April 2022 adalah 11,33 menit dan dinilai masih sangat singkat (lag tersingkat yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 30 menit 19 detik)

Kecerlangan bulan terbesar pada 1 April 2022 adalah 0,092 % dan dinilai masih sangat redup (kecerlangan Bulan ter-redup yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 0,41%).

"Sesuai peraturan perundang-undangan, pengamatan posisi Bulan dan Matahari merupakan salah satu Tupoksi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," ungkap Rahmat.

Baca juga: Lindu Kembali Menggoyang Mentawai 6.4 SR, BMKG: Ada Warna Kuning di Peta, Potensi Terjadi Kerusakan

Untuk mengetahui keakuratan prediksi (hisab), terang Rahmat, BMKG melaksanakan pengamatan/observasi (rukyat) Hilal awal bulan Qamariah (Hijriyah) setiap awal bulan Qomariyah (minimal 12 kali dalam satu tahun) dengan mekanisme pengamatan adalah memanfaatkan/menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: