PMI Pasaman Barat Rancang Huntara Ramah Disabilitas, Dedy: Untuk Lansia di Kampung Sawah

Selasa, 22 Maret 2022, 12:50 WIB | Kabar Daerah | Kab. Pasaman Barat
PMI Pasaman Barat Rancang Huntara Ramah Disabilitas, Dedy: Untuk Lansia di Kampung Sawah
Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat bangun hunian sementara sesuai standar Sphere yang diterbitkan World Health Organization (WHO) bagi penyandang disabilitas. (robi irwan)

PASAMAN BARAT (22/3/2022) - Penanggung Jawab Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat, Dedy Ihram mengungkapkan, lembaganya tengah merancang desain hunian sementara ramah disabilitas, bagi masyarakat terdampak gempa 6,2 SR.

Hunian tersebut, terang Dedy, diterapkan untuk memenuhi kebutuhan hunian sementara bagi seorang Lansia, Nurmaya (75), yang beralamat di Kampung Sawah, Jorong Tanjung Beruang, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.

"Hunian yang dibangun disesuaikan dengan standar Sphere yang diterbitkan World Health Organization (WHO) bagi penyandang disabilitas yang terdampak bencana dan harus hidup sementara di hunian yang layak dan manusiawi," ungkap Dedy, Selasa.

Menurutnya, selain menyediakan hunian yang layak, pihaknya juga mengupayakan donasi berupa kursi roda agar individu sasaran penerima manfaat bisa tetap aman dan memiliki akses keluar masuk yang lancar ke hunian sementara yang diperuntukkan baginya.

"Untuk hunian diperkirakan besok sudah selesai dan kursi roda sudah diserahkan dalam bentuk pinjam pakai," tegasnya.

Hal itu, lanjutnya, merupakan upaya pemenuhan terhadap tujuh Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah, meliputi Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan.

"Dengan kata lain, setiap penanganan pascabencana, harus didasarkan pada prinsip-prinsip upaya memenuhi kebutuhan dasar korban terdampak tanpa membedakan suku, ras, agama, pilihan politik, menghormati kesetaraan gender dan harus memenuhi hak yang sama bagi penyandang disabilitas," ulasnya.

Terkait sistem penyaluran bantuan melalui lembaga kemanusiaan internasional itu, Dedy menegaskan, sebelum bantuan disalurkan terlebih dulu dilakukan pendataan secara langsung oleh tim relawan agar lebih tepat sasaran dan bisa termanfaatkan dengan baik.

Sehingga, jelasnya, bantuan dan donasi yang disalurkan ke masyarakat baik melalui gudang milik PMI maupun dari donasi bisa dipertanggungjawabkan sesuai sasaran dan peruntukan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

"Dengan demikian maka fungsi-fungsi layanan kemanusiaan yang menjadi ranah penugasan PMI secara berjenjang dapat terlaksana dengan efektif, efisien dan kaya fungsi," tutupnya. (pl1)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: