IHK Gabungan Dua Kota di Sumatera Barat Alami Inflasi di Maret 2022

Senin, 04 April 2022, 13:37 WIB | Bisnis | Provinsi Sumatera Barat
IHK Gabungan Dua Kota di Sumatera Barat Alami Inflasi di Maret 2022
Infografis perkembangan inflasi di Sumatera Barat.

PADANG (4/4/2022) - Secara spasial, pada Maret 2022 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,72% (mtm), atau meningkat dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 0,09% (mtm). Realisasi inflasi Kota Padang berada pada urutan ke-16 dari 24 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, serta berada pada urutan ke-52 dari 88 kota yang mengalami inflasi di Indonesia.

Demikian dikatakan Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat, Wahyu Purnama A dalam siaran pers yang diterima, Ahad. Dia mengatakan, Sumatera Barat tercatat mengalami inflasi pada Maret 2022. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Maret 2022 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,77% (mtm), meningkat dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 0,07% (mtm).

"Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 1,18% (mtm) pada Maret 2022 meningkat dibandingkan realisasi Februari 2022 yang deflasi sebesar -0,09% (mtm). Inflasi Kota Bukittinggi tercatat berada pada urutan ke-3 dari 24 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, serta berada pada urutan ke-9 dari 88 kota yang mengalami inflasi di Indonesia," ungkap Wahyu.

Secara tahunan, terangnya, inflasi Maret 2022 tercatat sebesar 3,24% (yoy), meningkat dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 2,77% (yoy). Sementara itu, secara tahun berjalan (Januari s.d Maret 2022), Sumatera Barat mengalami inflasi sebesar 1,87% (ytd), juga meningkat dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 1,10% (ytd).

Baca juga: Tahun Ajaran Baru jadi Faktor Pemicu Inflasi Sumbar Periode Juli 2023

Inflasi Sumatera Barat pada Maret 2022 terutama didorong oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai inflasi mencapai 1,76% (mtm), dengan andil inflasi 0,53% (mtm). Inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat bersumber dari inflasi pada komoditas cabai merah, daging ayam ras, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu.

Cabai merah mengalami inflasi disebabkan oleh masih terbatasnya pasokan cabai merah lokal akibat belum masuknya masa panen yang diperkirakan pada awal April 2022, sementara itu pasokan cabai merah dari Pulau Jawa juga terbatas.

Komoditas daging ayam ras tercatat inflasi didorong oleh kenaikan harga pakan baik jagung maupun konsentrat, sehingga mendorong kenaikan biaya produksi.

Sementara itu ikan tongkol/ikan ambu-ambu juga tercatat mengalami kenaikan harga akibat keterbatasan pasokan ikan di masyarakat karena tingginya curah hujan dan keterbatasan solar bersubsidi sebagai bahan bakar nelayan melaut.

Baca juga: Ini Perkembangan IHK Bukittinggi dan Padang Periode Maret 2023

Kelompok lain yang memberikan sumbangan inflasi pada Maret 2022 yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan nilai inflasi 2,03% (mtm) dengan andil 0,12% (mtm). Inflasi pada kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan dengan nilai andil inflasi 0,06% (mtm).

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: