Harga Komoditas Terus Perlihatkan Trend Naik, Nevi: Pemerintah Mesti Miliki Roadmap
PADANG (8/4/2022) - Harga beberapa komoditas pangan, terus menaik di Ramadhan 1443 H ini. Untuk itu, pemerintah mesti terus mengontrol kenaikan harga komoditas, sehingga dapat meredam kenaikan inflasi. Persoalan supply-demand dan distribusi jangan sampai terkendala.
Demikian dikatakan Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina dalam pernyataan tertulis, Jumat. Pernyataan ini disampaikan Nevi usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan Kementerian Perdagangan dan kunjungan spesifik ke Perum BULOG.
Secara terus-menerus, Komisi VI mengulang agar ada pengendalian harga pangan dengan membuat skenario jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang selama Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1443 H ini.
"Harga pangan ini harus dikendalikan pemerintah. Fundamental perekonomian Indonesia yang kuat, dengan surplus neraca transaksi berjalan, peningkatan cadangan devisa, nilai tukar rupiah yang stabil dan perbaikan pertumbuhan ekonomi, membuat Indonesia lebih resilensi menghadapi goncangan jangka pendek dari ketegangan geopolitik yang kerap terjadi," tutur Nevi.
Baca juga: Nevi Zuairina Serahkan TJSL Semen Padang di 5 Titik
Legislator asal Sumatera Barat II ini merinci, harga pangan seperti kedelai, gandum dan komoditas pangan lainya terus mengalami gangguan distribusi. Sebagai gambaran, perkiraan peredaran kedelai impor 90%, sisanya 10 % dalam negeri.
Gula dalam proses harmonisasi impor. Namun demikian, HPP pemerintah mesti dapat siap untuk intervensi menghadapi spekulan dan distribusi. Daging sapi baru masuk puluhan ribu ton baik swasta maupun bulog. Bawang merah, cabai ketersediaan terganggu karena produksi tidak stabil.
"Faktor eksternal dan internal negara kita sangat besar mempengaruhi produksi pangan kita. Namun demikian, Sumber Daya Alam kita sangat besar untuk menumbuh kembangkan kapasitas produksi pangan tertentu yang menjadi unggulan."
"Oleh karena itu, Roadmap Jangka Pendek, Menengah dan Panjang mesti dapat disusun, mulai dari perbaikan sistem produksi, instrumen distribusi, manajemen logistik baik gudang penyimpanan maupun teknologi pengemasan, hingga penentuan harga yang dikendalikan pemerintah," tutup Nevi Zuairina. (vri)
Baca juga: Nevi Zuairina Minta Regulasi Perkoperasian Mampu Mengurai Persoalan
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- OJK Hentikan Stimulus Covid19 untuk Sektor PVML, Ini Alasannya
- Main Game Crazy Bird Dapat Saldo DANA Gratis Rp600 Ribu! Terbukti Membayar?
- Peluang Bisnis yang Tidak Ada Matinya! Pengangguran Harus Coba Ini
- Tinggal di Pedesaan Raup Penghasilan Rp300 Ribu/Hari, Cobain Peluang Usaha Ini
- Tips Memilih Bisnis Franchise yang Tepat, Dijamin Anti Rugi!