Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Minggu, 01 Mei 2022, 22:49 WIB | Bisnis | Nasional
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan  Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi.

JAKARTA (27/4/2022) -. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat stabilitas sektor jasa keuangan hingga triwulan I tetap terjaga dan bertumbuh, seiring peningkatan fungsi intermediasi di sektor perbankan dan IKNB serta menguatnya pasar domestik.

Kondisi stabilitas itu bersamaan dengan terkendalinya pandemi yang meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, telah mendorong pertumbuhan perekonomian nasional meskipun terdapat peningkatan tensi geopolitik di Eropa dan normalisasi kebijakan moneter global.

"Data OJK juga mencatat bahwa tekanan eksternal terhadap perekonomian terlihat pada eskalasi perang Rusia-Ukraina, masih tingginya penyebaran Covid-19 di Tiongkok, dan ekspektasi percepatan normalisasi kebijakan moneter The Fed," ungkap Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK, Anto Prabowo dalam siaran pers yang diterima, Kamis.

Masih berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina dan lockdown di Tiongkok, terang dia, dikhawatirkan akan mengganggu global supply chain dan kenaikan harga komoditas. Sementara itu, peningkatan ekspektasi percepatan normalisasi kebijakan moneter The Fed telah menyebabkan kenaikan volatilitas pasar keuangan global.

Baca juga: OJK: DPK Perbankan di Sumbar Tumbuh 4,81 Persen

Namun demikian, OJK menilai transmisi dari beberapa sentimen negatif tersebut terhadap perekonomian domestik melalui jalur sektor keuangan, sektor perdagangan, dan harga komoditas relatif masih terkendali.

Indikator perekonomian domestik terus menunjukkan pemulihan sejalan penurunan jumlah kasus Covid-19 serta vaksinasi dan pergerakan prokes yang terus berjalan menjelang mudik lebaran.

Pasar saham Indonesia masih menguat sampai dengan 22 April 2022, IHSG telah menguat 2,2 persen mtd dan kembali mencatatkan all time high pada level 7.276,19 (21/4).

Penguatan ini juga diikuti dengan net buy non residen di pasar saham dengan nilai mencapai Rp14,73 triliun mtd. Sementara itu di pasar SBN, non residen mencatatkan outflow sebesar Rp5,74 triliun sehingga turut mendorong peningkatan rerata yield 14,5 bps.

Baca juga: Pedagang Saham Sumbar Tumbuh 18,39 Persen

Penghimpunan dana di pasar modal melalui Penawaran Umum Saham, Obligasi dan Sukuk hingga 26 April 2022 telah mencapai nilai Rp85,0 triliun, dengan penambahan emiten baru sebanyak 20 emiten.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: