Petani Keluhkan Pupuk Langka, Mahyeldi: Kebutuhan Meningkat, Distribusi Bermasalah
Gubernur Sumbar, Mahyeldi didampingi Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin dan masyarakat sekitar, meninjau beberapa titik sentra perkebunan jeruk di Kecamatan Gunuang Omeh, Ahad. (humas)
LIMAPULUH KOTA (8/5/2022) - Pemerintah Sumatera Barat kini tengah menyiapkan pupuk batubara di samping pupuk organik sebagai alternatif substitusi bagi kelompok-kelompok pertanian di Sumbar.
"Keluhan petani disebabkan jumlah persediaan pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan petani, serta kendala distribusi yang menyebabkan kedatangan suplai ke berbagai daerah tidak tepat waktu," ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi pada kunjunganya ke beberapa titik sentra perkebunan jeruk di Kecamatan Gunuang Omeh, Ahad.
Dijelaskan Mahyeldi, sebagai solusi alternatif solusi bagi persoalan petani tersebut, Pemprov Sumbar mengarahkan petani untuk melakukan substitusi pupuk subsidi dengan kompos dan pupuk kandang melalui pertanian terintegrasi, maupun dengan pupuk batubara yang kini tengah disiapkan pemerintah.
"Mau tidak mau harus kita arahkan kesana, mensubstitusi dengan pupuk kandang maupun pupuk organik. Sekarang sedang kita rancang juga pupuk batubara yang lebih murah serta mampu mereduksi penggunaan pestisida," ujarnya.
Dia mendorong petani, untuk menggerakkan pertanian terintegrasi. Misalnya melakukan aktivitas pertanian secara simultan dengan peternakan. Menurutnya, melalui langkah tersebut petani dapat beralih, sehingga tidak lagi bergantung pada pupuk kimia.
Limbah pertanian dimanfaatkan untuk pakan ternak, kemudian ternak menghasilkan pupuk organik untuk aktivitas pertanian dan perkebunan.
"Kita perbanyak aktivitas dan produktivitas pertanian, kelompok tani tidak cukup dengan bertanam satu komoditi saja."
"Variasi kegiatan pertanian harus ditingkatkan, seperti disini, ada jeruk, juga ada gula aren, ada juga ternak untuk menghasilkan pupuk kandang, nanti dagingnya bisa dijual, jadi pendapatan petani semakin meningkat," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin turut menyampaikan hal senada perihal pupuk subsidi. Menurutnya, ketersediaan pupuk subsidi saat ini, memang tidak memadai sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, petani perlu alternatif pupuk.
"Dengan pupuk organik, kita rawat sawah, kebun dan ladang lebih arif dan bijak. Tradisional, organik, tapi dikelola secara modern," pungkasnya. (kyo)
Install aplikasi Valora News app di Google Play
PDM dan Aisyiah Agam Dikukuhkan, Andri Warman Diberikan Kartu Pengenal Muhammadiyah
Gubernur Riau Terima PWI Award 2023, Syamsuar: Pemerintah Butuh Insan Pers Perangi Hoaks
Bio Farma ajak Warga Medan untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Tak Mudah jadi Pelaku Usaha, Bupati: Harus Gila Ide
Fernando J Simanjuntak Minta TP-PKK Mentawai Berperan Tekan Inflasi, Stunting dan Kemiskinan
PDM dan Aisyiah Agam Dikukuhkan, Andri Warman Diberikan Kartu Pengenal Muhammadiyah
Gubernur Riau Terima PWI Award 2023, Syamsuar: Pemerintah Butuh Insan Pers Perangi Hoaks
Prof Ganefri Pangku Gelar Dt Djunjungan Nan Bagadiang, Supardi: Sumpahnya Melebihi Anggota DPR
Nevi Zuairina Bersama Kemendag Sosialisasikan Kebijakan pada Pelaku UMKM
PDM dan Aisyiah Agam Dikukuhkan, Andri Warman Diberikan Kartu Pengenal Muhammadiyah
Gubernur Riau akan Terima Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbudristek
Gubernur Riau Terima PWI Award 2023, Syamsuar: Pemerintah Butuh Insan Pers Perangi Hoaks
PDM dan Aisyiah Agam Dikukuhkan, Andri Warman Diberikan Kartu Pengenal Muhammadiyah
Gubernur Riau akan Terima Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbudristek
Gubernur Riau Terima PWI Award 2023, Syamsuar: Pemerintah Butuh Insan Pers Perangi Hoaks
Bio Farma ajak Warga Medan untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
Ribuan Orang Hadiri Bukittinggi Bershalawat, Ini Kata Andre Rosiade