Bupati Limapuluh Kota Bangga NU Berkhidmat untuk Umat dan NKRI

Senin, 16 Mei 2022, 16:44 WIB | Kabar Daerah | Kab. Lima Puluh Kota
Bupati Limapuluh Kota Bangga NU Berkhidmat untuk Umat dan NKRI
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo memberikan sambutan pada pembukaan Konfercab IX NU Kabupaten Limapuluh Kota, di Pondok Pesantren Ma'arif Assa'diyah, Ahad. (humas)

LIMAPULUH KOTA (15/5/2022) - Munculnya keberadaan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Tanah Minang, telah mencoreng wajah Sumatera Barat. Ada pihak yang tidak percaya, ada juga yang percaya. Tetapi faktanya terbukti dan terdata, bahkan ada yang berasal dari Limapuluh Koto. Jika hal itu dibiarkan bisa, Sumatera Barat bakal terpecah belah.

Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat, Prof Ganefri ketika membuka Konferensi Cabang (Konfercab) IX NU Kabupaten Limapuluh Kota, di Pondok Pesantren Ma'arif Assa'diyah, Ahad.

Menurut Prof Ganefri, kehadiran NII jelas mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan NU dengan prinsipnya tasamuh (posisi di tengah) selalu hadir menjaga keutuhan NKRI.

"Melihat perkembangan Islam dunia khususnya di Arab. Akibat ego kelompok, paham dan idealisme banyak terjadi konflik antar kelompok, paham dan idealisme sepihak bahkan berakhir dengan perang," terangnya.

Baca juga: PWNU Sumbar Berikan Penghargaan ke Irjen Suharyono di Hari Santri 2023, Mahyeldi: Santri Mesti Berperan Wujudkan Indonesia Emas 2045

"Kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi di negara Indonesia yang kita cintai ini. Karena itu, kita perlu menghargai perbedaan dengan tetap teguh pada Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah," tutur Prof Ganefri yang juga Rektor Universitas Negeri Padang ini.

Dikatakan Ganefri, kita harus belajar pada pendiri negara NKRI ini. Khususnya para pendiri NKRI yang berasal dari Sumatera Barat. "Pendiri bangsa ini sangat menghargai perbedaan pandangan, keyakinan, multi budaya sehingga melahirkan Pancasila," terangnya.

"Jika Pancasila tidak hadir di tengah-tengah kita, bisa jadi kita sudah lama terpecah belah. Untuk itu, mari kita perkuat pemahaman ideologi bangsa dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, yakni Pancasila," ajak Prof Ganefri.

Dibagian lain, Prof Ganefri berharap agar kualitas sumber daya manusia di Limapuluh Kota semakin meningkat dan tidak menginginkan anak-anak dari Limapuluh Kota terputus sekolah atau tidak melanjutkan ke perguruan tinggi akibat kekurangan biaya.

Baca juga: Lailatul Ijtima' PWNU Sumbar; Nahdliyin Jangan Berguru ke Mbah Google

"Jika ada anak-anak kita, anak-anak Limapuluh Kota, anak-anak warga Bupati Limapuluh Kota yang tidak mampu tapi punya potensi, silahkan direkomendasikan agar kita bantu mendapatkan KIP kuliah di UNP atau bisa kita arahkan ke Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar," kata Prof Ganefri.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: