ISWAMI Indonesia dan Malaysia Bertemu di Putrajaya, Ini yang Dibicarakan
PUTRAJAYA (29/5/2022) - Kolonialisasi yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa di masa lalu di kawasan Asia Tenggara, membuat Indonesia dan Malaysia kini menjadi dua negara berbeda.
Bila tidak ada Belanda yang menjajah Indonesia dan Inggris yang menjajah Malaysia, barangkali kedua negara serumpun akan menjadi satu.
Demikian disampaikan Ketua ISWAMI Indonesia, Asro Kamal Rokan, dalam jamuan makan malam dengan ISWAMI Malaysia yang digelar di Hotel Zenith, Putra Jaya, Malaysia, Ahad.
ISWAMI adalah Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia yang didirikan pada 2008 lalu untuk memperkokoh hubungan kedua negara.
Jamuan makan malam ini digelar setelah ISWAMI mengikuti Hari Pers Nasional (HAWANA) 2022 yang digelar di Hotel Hatten, Negeri Melaka, Minggu siang.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia seperti air, tidak bisa dicincang. Kalau tidak ada Belanda dan Inggris barangkali akan satu," ujar Asro Kamal Rokan.
Asro menambahkan, tentu saja dalam praktiknya ada perbedaan-perbedaan di antara kedua negara.
Namun, sambungnya, persamaan Indonesia dan Malaysia jauh lebih banyak.
"Pers di kedua negara berperan penting dalam menjaga hubungan baik ini," kata Asro lagi.
Hadir dalam jamuan malam tersebut Ketua ISWAMI Malaysia Datuk Mochtar Hussain, tokoh pers Malaysia Tan Sri Johan bin Jaafar, dan mantan Ketua ISWAMI Malaysia, Zulkifli Saleh, serta pengurus ISWAMI Malaysia lainnya.
Sementara dari Indonesia hadir antara lain Ketua Umum Persatuan Wartawan (PWI) Atal S. Depari, Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang, serta Setiausaha Agung Iswami, N. Syamsuddin Ch. Haesy.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Diresmikan 1 Muharram 1446 H, Keluarga Besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Restui Usulan Pemprov Sumbar
- Gubernur Sumbar Temui Wakil Dubes RI untuk Arab Saudi, Ini Informasi yang Didapatkan
- Konsuler I KBRI Riyadh Apresiasi Rencana Penggunaan Nama Syekh Khatib Al Minangkabawi
- Indonesia Serahkan 1,58 Juta Vaksin Pentavalen untuk Nigeria
- Tanah Makkah Ditumbuhi Rerumputan, Komen Tanda Kiamat atau Jangan Melowdramatic Menghiasi