Politisi Nasionalis dan Agamais Satu Panggung di Formula E, Alex: Saatnya Indonesia Bersatu

Senin, 06 Juni 2022, 22:20 WIB | News | Nasional
Politisi Nasionalis dan Agamais Satu Panggung di Formula E, Alex: Saatnya Indonesia...
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua DPR RI, Puan Maharani, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Gubernur DKI Anies Baswedan, Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee/ OC) Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni serta Chief Championship Officer dan Co-Founder Form

PADANG (6/6/2022) - Ajang Formula E, telah jadi momentum bertemunya politisi beraliran nasionalis dan agamais. Keduanya bertemu dalam momentum yang sangat modern, ajang balap mobil yang jauh dari latar belakang keseharian mereka. Sebuah ruang modern yang sangat netral secara politik.

Demikian penilaian Akademisi Universitas Imam Bonjol (UIN) Padang, Muhammad Taufik, Senin, ketika diminta pendapatnya tentang kehadiran Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani yang memenuhi undangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyaksikan pergelaran Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022) lalu.

"Menyimpulkan keduanya sebagai pasangan di kontestasi Pemilu 2024 mendatang, terlalu dini pula. Bisa saja ini semacam cek pasar. Apakah konfigurasi seperti ini (agamais dan nasionalis-red), bisa berterima secara politik di tanah air," ungkap Taufik.

Menurut Taufik, setiap tokoh yang berpotensi maju di putaran Pilpres 2024 mendatang, tentunya akan selalu menjaga ritme tampil di ruang publik. "Formula E, telah mampu membangun spektrum baru, pertemuan arus besar politik tanah air, kelompok nasionalis dan agamais," ungkapnya.

Baca juga: RAKER EVALUASI PEMILU, Medo Patria: Ini Penting untuk Pelaksanaan Pilkada

"Ini sangat menarik untuk dicermati karena pertemuannya jauh dari hal-hal yang berbau formalitas dan bersifat keagamaan, sebagaimana terjadi selama ini di panggung politik tanah air," tukas Taufik.

"Sebenarnya, arena Pilpres masih sangat jauh. Tapi, setiap tokoh tentu tak mau kehilangan momentum untuk menjaga popularitas dan elektabilitas dirinya. Terlebih bagi Anies yang akan mengakhiri jabatannya di Oktober 2022. Jika tak mampu menjaga popularitas, akan tenggelam dari ruang publik. Membangkitkannya kembali, butuh energi yang amat besar," nilai Taufik.

Catatan penting dari Taufik, kehadiran keduanya dalam satu panggung, bisa dilihat dalam konteks kepentingan yang lebih besar. Salah satunya, dalam kerangka keutuhan bangsa yang jauh dari praktek politik pragmatis.

"Pada masanya, politik itu akan dinamis dan cair. Saya yakin, dinamika ini akan terus berkembang," terangnya.

Baca juga: PEMILU 2024, Bawaslu Pessel: Ada Satu Gugatan PHPU di TPS Bayang

Saatnya Bersatu

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: