Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai Saiyo Gelar Silaturahmi

Senin, 13 Juni 2022, 13:26 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai Saiyo Gelar Silaturahmi
Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar memberi sambutan pada kegiatan Halal Bihalal Kelompok Basurah Adat Kampung Lapai di Sate Manangkabau, Sabtu. (veri riki yanto)

PADANG (11/6/2022) - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar mengapresiasi keberadaan Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai Saiyo (KBAKLS), Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, dalam mempertahankan dan meningkatkan pemahaman nilai-nilai adat dan istiadat serta budaya Minangkabau.

Apresiasi itu disampaikan Ketua LKKAM Sumbar, Fauzi Bahar saat silaturahmi dan makan bajamba Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai Saiyo (KBAKLS) di Sate Manangkabau, Sabtu (11/6/2022).

Bahkan, sebut Fauzi Bahar, LKAAM Sumbar akan menjadikan Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai Saiyo ini, jadi percontohan dalam pelestarian adat dan budaya Minangkabau di Sumbar.

"Saya kagum dan bangga berdirinya organisasi ini. Perannya sangat besar dalam menguatkan serta mempertahankan nilai adat istiadat. Kita akan jadikan percontohan di Sumbar," sebut Fauzi Bahar.

Baca juga: Rakorbang Kelurahan Kampung Lapai Bertabur Hadiah

Ketua Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai Saiyo, Tonli Mukhtar Sutan Barbangso mengatakan, organisasi ini sudah berjalan selama 2 tahun.

Pada hakekatnya, organisasi ini berdiri didasari dari keprihatinan merosotnya nilai-nilai adat dan tradisi Minangkabau di kalangan generasi muda.

"Pengetahuan adat, istiadat dan budaya semakin menipis di kalangan generasi muda saat ini. Maka menjadi tugas kita bersama untuk terus melestarikannya agar jangan sampai hilang di kemudian hari," ujar Tonli.

Dalam kegiatannya, Kelompok Basurah Adat Kampuang Lapai ini melaksanakan berbagai kegiatan seperti manjapuik marapulai, pesta perkawinan, kematian, tahlilan dan lainnya.

Baca juga: Wali Kota Padang Buka Rakorbang Kelurahan Kampung Lapai

"Di sini kita belajar berbicara dalam dialek Minang, mengungkapkan raso jo pareso. Menggali adat istiadat yang sudah mulai dilupakan oleh generasi muda," tuturnya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: