Mahyeldi Resmikan Masjid Terapung Al Haramain Rao

Sabtu, 18 Juni 2022, 17:28 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Mahyeldi Resmikan Masjid Terapung Al Haramain Rao
Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Sabar AS (Wabup Pasaman) menggunting pita tanda diresmikannya Masjid Terapung Al Haramain di Kecamatan Rao, Jumat. (humas)

PASAMAN (17/6/2022) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, keberhasilan suatu daerah tidak hanya dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur yang dibangun, akan tetapi seberapa besar lahirnya SDM berkualitas yang dilahirkan di daerah.

Itu ditandai dengan lahirnya ulama-ulama besar dan pejuang tokoh nasional dari Sumatera Barat seperti Tuanku Rao dan Tuanku Imam Bonjol, yang pada sejarahnya sangat berpengaruh bagi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

"Rao ini mempunyai tradisi keislaman yang baik, ditandai dengan gudangnya orang-orang penghafal quran. Di sini, juga banyak melahirkan tuanku-tuanku yang berpengaruh pada perjuangan NKRI, seperti Tuanku Rao dan Tuanku Imam Bonjol," ungkap Mahyeldi saat peresmian Masjid Terapung Al Haramain, Kecamatan Rao, Jumat. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh gubernur.

Ia juga mengungkapkan, Kecamatan Rao berpotensi untuk menghadirkan penghafal-penghafal Al Quran yang berkualitas. Ditambah saat ini sudah ada Islamic Center Rao (ICR) yang digadangkan akan menjadi sebuah universitas.

Baca juga: Perbaikan Jalan di Sumbar, Kementrian PUPR Kucurkan Rp478,6 Miliar melalui Program IJD, Percepatan Tol juga Disetujui

"Diharapkan adanya ICR ini sebagai wadah yang digadangkan sebagai pusat pembinaan dan kegiatan Islam ini dapat melahirkan serta menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dunia akhirat kelak," ujarnya.

Sementara, Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS menyampaikan, ICR ini sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Pasaman yaitu Pasaman Berimtaq yaitu mendirikan rumah tahfidz di setiap kecamatan.

"Kabupaten pasaman saat ini mengupayakan honor guru ngaji yang berasal dari APBD sebesar Rp2,5 juta per masing-masing Rumah Tahfidz di setiap kecamatan," paparnya.

Berawal dari Percakapan WA

Baca juga: Festival Rakyat Muaro Padang, Hadirkan Suasana Tempoe Doeloe

Pendiri pondok tahfidz ICR, Yulima Indra Ahmad mengisahkan, latar belakang Pondok ICR ini dibangun berdasarkan perbincangan dalam sebuah Grup WhatsApp (WA) "Koturunen Rao," yang mayoritas anggotanya perantau di dalam dan luar negeri.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: