JMSI dan KPU RI Rumuskan Nota Kesepahaman Dukung Pelaksanaan Pemilu 2024

Kamis, 23 Juni 2022, 22:35 WIB | News | Nasional
JMSI dan KPU RI Rumuskan Nota Kesepahaman Dukung Pelaksanaan Pemilu 2024
Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa berdialog dengan Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajat dan August Melaz diskusi tentang tantangan Pemilu 2024 ketika berkunjung ke KPU RI, di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis pagi.

JAKARTA (23/6/2022) - Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa mengatakan, Pemilihan Umum 2024 diharapkan tidak sekadar jadi arena perebutan kekuasaan, tetapi juga menjadi wadah yang mempertemukan berbagai gagasan demi kemajuan bangsa dan negara.

"Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, organisasi perusahaan pers JMSI siap bekerjasama dengan stake holder kepemiluan, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI," ungkap Teguh ketika berkunjung ke KPU RI, di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis pagi.

Teguh didampingi Sekjen JMSI, Mahmud Marhaba, Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga, Khalid Zabidi, Ketua Bidang Sekretariat, Ari Rahman dan Sekretaris Bidang Koordinasi Program, Faisal Mahrawa serta anggota Pokja Kepemiluan JMSI, Firman Mulyadi.

Teguh dan rombongan diterima Ketua Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga dan Logistik KPU RI, Yulianto Sudrajat serta Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU RI, August Mellaz.

Baca juga: Pemilu 2024; 4 Caleg DPD Peraih Suara Terbanyak di Sumbar Jauh Lebihi Perolehan Suara Ganjar-Mahfud

"Kita belajar dari beberapa pemilu sejak 2014 terutama 2019, dimana hate speech atau ujaran kebencian juga hoax atau kabar bohong, memenuhui ruang publik kita, menyebar menggunakan platform digital," ujar Teguh.

Karena menggunakan platform yang sama, publik terkadang tidak bisa membedakan mana yang merupakan karya jurnalistik yang didiseminasi melalui platform digital dan mana yang bukan.

Semestinya, sambung Teguh yang juga dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, media massa memberikan tempat yang lebih besar bagi berbagai persoalan penting yang patut dimasukkan dalam agenda pembicaraan elit di Pemilu 2024 nanti.

Dia menyebutkan sejumlah isu yang penting seperti korupsi oligarki, energi baru dan terbarukan, recovery economy dan digital economy serta isu geopolitik, dimana kawasan Indo Pasifik jadi salah satu arena pertarungan kekuatan-kekuatan global.

Baca juga: Pemilu 2024 DPR RI Dapil 2 Sumatera Barat, PKS Pemenang, Caleg Suara Terbanyak Arisal Azis, Ungguli Para Petahana

"Sudah cukup rasanya kita mendengarkan hiruk pikuk isu identitas dan SARA yang tidak konstruktif dan malah destruktif. Kini saatnya kita memberikan perhatian yang besar pada persoalan-persoalan ril yang tengah kita hadapi, bagi di lingkungan nasional maupun regional dan global," ujar Teguh.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: