Istigfarlah, Kambing Dijadikan Ternak Terzalimi, Berikut Cara Aman Mengolahnya

Minggu, 10 Juli 2022, 22:47 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Istigfarlah, Kambing Dijadikan Ternak Terzalimi, Berikut Cara Aman Mengolahnya
Ilustrasi sate kambing.

PADANG (10/7/2022) - Di mata Andriman, pengusaha aqiqah di Kota Padang, ternak kambing telah lama terzalami. Selain dijadikan tumpuan alasan dari sebuah kesalahan dengan istilah 'kambing hitam,' mengonsumsinya juga disebut-sebut jadi sumber penyakit.

Padahal, salah satu ternak ruminansia ini, merupakan makanan favorit Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, pribadi yang jadi panutan ummat muslima se-dunia.

Di momen Hari Raya Idul Adha 1443 H ini, mulai cukup banyak warga yang lebih memilih berkurban dengan seekor kambing, walaupun patungan sebanyak 7 orang untuk 1 ekor sapi masih dominan dilakukan masyarakat.

Kendati demikian, olahan daging khas Idul Adha ini sering jadi momok bagi penderita hipertensi. Mereka kerap kali dihantui bahaya mengonsumsi daging kambing.

Baca juga: Anggota Komisi II DPRD Sumbar Fasilitasi Festival Olahan Daging Kambing di Tanah Datar

Apakah benar daging kambing membuat darah tinggi?

Terkait hal ini, Ahli Gizi dari Universitas Diponegoro, Fahmy Arif Tsani sebagaimana dikutip dari NU online, menegaskan, daging kambing tidak menyebabkan darah tinggi. Penderita hipertensi boleh mengonsumsinya.

"Saya kasihan dengan daging kambing, karena seringkali dikambing hitamkan. Dituduh penyebab hipertensi dan kolesterol meningkat. Itu sebenarnya bukan sepenuhnya salah kambing," ungkap Fahmy, yang senada dengan pendapat Andriman.

Fahmy menjelaskan, daging kambing merupakan sumber protein hewani yang sangat baik dan relatif rendah lemak. Bahkan jika dibandingkan dengan daging sapi, kandungan lemak kambing lebih rendah.

"Dengan sapi di berat yang sama, proteinnya setara tetapi kandungan lemaknya lebih rendah di kambing. Itu keunggulan kambing," papar magister lulusan Gangneung-Wonju National University, Korea Selatan itu.

Pemicu hipertensi pada hidangan daging kambing, terang Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) itu, biasanya terdapat pada sisi pengolahannya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: