Kit Diagnostik Molekuler untuk Kanker Usus Diluncurkan

Kamis, 21 Juli 2022, 00:00 WIB | News | Nasional
Kit Diagnostik Molekuler untuk Kanker Usus Diluncurkan
Menteri Kesehatan RI Budi G Sadikin bersama Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP), Abdullah Azwar Anas dan lainnya, foto bersama usai peluncuran BioColomelt-Dx, Selasa.

JAKARTA (19/7/2022) - Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, meluncurkan produk terbarunya berupa kit PCR dengan analisis High Resolution Melting (HRM) yang dinamakan BioColomelt-Dx.

Peluncuran produk ini dilaksanakan pada 19 Juli 2022 di Auditorium Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais Jakarta.

"Kit ini, akan lebih efisien dan lebih efektif untuk mendeteksi dini kanker usus, sehingga timbulnya kanker dapat dicegah atau ditangani dengan tata laksana yang lebih tepat," ungkap Dirut RSK Dharmais, dr Soeko W Nindito dalam siaran pers yang diterima, Rabu.

BioColoMelt-Dx adalah kit diagnostik molekuler untuk mendeteksi kelainan genetik yang terutama terjadi pada pasien kanker kolorektal.

Baca juga: Bio Farma Optimistis Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 BUMN Sesuai Target

Hasil pemeriksaan BioColoMelt-Dx berupa informasi profil mutasi kanker yang dapat digunakan oleh dokter atau tenaga medis lainnya untuk menentukan jenis obat yang memberikan respon terapi paling optimal pada pasien kanker kolorektal tersebut.

Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor KEMENKES RI AKD 20306220065 yang dirilis pada tanggal 1 Juli 2022.

Selain itu, BioColoMelt-Dx juga dapat digunakan untuk penapisan (screening) Lynch syndrome, suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap berbagai macam kanker dan bersifat keturunan.

Sementara, Kepala LKPP, Azwar Anas mengatakan, peluncuran ini merupakan salah satu perwujudan harapan Presiden, Joko Widodo. Karena, inovasi dan produk dalam negeri ini menjadi punya panggung utama di program-program prioritas Presiden termasuk sektor kesehatan.

Baca juga: Juga Digelar di Jeneponto Sulawesi Selatan: 1.725 Relawan Ikuti Uji Klinis Fase Tiga Vaksin Covid-19 BUMN di Sumatera Barat

"Kalau kita lihat ke depan pada tahun 2050 Indonesia masuk empat besar ekonomi dunia. Artinya industri dalam negeri harus kuat, salah satu yang paling penting di dalamnya adalah industri kesehatan, mudah-mudahan hari ini akan jadi milestone lahirnya inovasi-inovasi baru sehingga akan memperkuat industri dalam negeri di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan," harap Azwar Anas.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: