Perantau Balik Kampung Akibat Terhempas Pandemi, Kini Sukses Budidaya Pisang

Jumat, 07 Oktober 2022, 21:14 WIB | Bisnis | Kab. Agam
Perantau Balik Kampung Akibat Terhempas Pandemi, Kini Sukses Budidaya Pisang
Seorang warga Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah, Yudi Kurnia yang sukses bertanam pisang di kampung halaman, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah. (humas)

AGAM (7/10/2022) - Seorang warga Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah, Yudi Kurnia (39) terbilang sukses lakukan budidaya pisang untuk peningkatan perekonomian. Bekas perantau di negeri jiran Malaysia ini, menggeluti budidaya pisang sejak awal pandemi Covid-19 menggempur dunia.

"Budidaya pisang ini kita mulai awal 2020, dengan jumlah penanaman 400 batang," ujar Yudi Kurnia, Jumat.

Yudi selama merantau di Malaysia, bekerja sebagai pemasang interior. Namun, usaha yang sudah digeluti lima tahun itu, terhenti dampak pandemi Covid19, sehingga ia memilih untuk pulang kampung.

"Karena di kampung tidak ada usaha lain, kita berinisiatif menggarap lahan yang ditanami pisang untuk mencukupi kebutuhan keluarga," sebut Yudi.

Akhirnya, usaha barunya ini sangat menjanjikan dalam meningkatkan ekonomi, sehingga ia enggan kembali untuk merantau.

"Hasil dari tanaman pisang itu kita panen 20-25 tandan sepekan, dengan harga bervariasi sesuai ukuran tandan," sebutnya.

Ia menjalaskan, harga terendah penjualan pisang ini Rp40 per tandan, sedangkan masa panen bisa 1 kali sepekan terkadang 1 kali 2 pekan.

Budidaya pisang ini dilakukan di lahan yang berada di kawasan perhutanan sosial. Usahanya itu diwadahi Kelompok Tani Petani Muda Comunity.

"Bibit pisang dulunya kita beli ke Kampuang Pisang, Nagari Koto Panjang, Kecamatan IV Koto sebanyak 400 batang," terangnya.

Kini tanaman pisang ini sudah berkembang, bahkan ia juga melayani masyarakat yang ingin mendapatkan bibit di kebunnya itu.

"Ada dari daerah tetangga yang beli bibit pisang kesini seperti Kabupaten Pasaman, dengan harga per batang Rp10 ribu," ujarnya. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: