DOSB Harap Sumatera Barat Miliki Aplikasi Khusus Ojol, Seperti Ini Respon Gubernur

Senin, 10 Oktober 2022, 22:52 WIB | Bisnis | Provinsi Sumatera Barat
DOSB Harap Sumatera Barat Miliki Aplikasi Khusus Ojol, Seperti Ini Respon Gubernur
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi foto bersama dengan perwakilan ojek online (ojol) yang tergabung dalam Driver Online Sumbar Bersatu (DOSB), Senin. (humas)

PADANG (10/10/2022) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menerima audiensi sejumlah perwakilan ojek online (ojol) yang tergabung dalam Driver Online Sumbar Bersatu (DOSB), Senin.

Dalam audiensi di ruang rapat istana gubernuran itu, salah satu perwakilan DOSB, Adink menyampaikan, dampak kenaikan harga BBM, penerapan sanksi kepada izin usaha aplikator yang tidak mematuhi regulasi.

Kemudian, pemerataan tarif sesuai dengan Keputusan Kemenhub No KP 564 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat yang dilakukan dengan aplikasi.

Dia mengatakan, nasib para ojol sekarang sangat miris karena banyaknya potongan komisi dari pihak aplikasi ditambah naiknya harga pertalite. Akibat dari semua itu, pendapatan para Ojol perharinya hanya berkisar Rp35 ribu.

Baca juga: Pola Cuaca makin Tak Menentu, Mahyeldi: Cermat dalam Hitung Ketersediaan Pangan Penting

Selanjutnya, ia berharap, gubernur mencabut izin aplikator yang tidak patuh terhadap regulasi dari Kementerian Perhubungan. Ia juga menyarankan dalam hal ini Pemerintah Daerah (Pemda), membuat aplikasi khusus yang beroperasi di Sumbar.

Terkait pembuatan aplikasi Ojek Online yang dikelola oleh Pemda tersebut, mendapat respon positif Mahyeldi.

"Hal ini akan menguntungkan Ojol, apalagi sekarang perusahaan aplikator tersebut banyak sekali potongan komisinya. Itu sangat merugikan pelaku ojek online dan konsumen," ucap Mahyeldi.

Mendukung suara para driver ojol, Kepala Dinas Penghubung, Heri Nofiardi mengatakan, Sumbar punya aplikasi yang dikelola UPT dari Kominfo atau BUMD. Maka, potongan-potongan tarif yang cukup banyak tersebut bisa diminimalisir.

Baca juga: Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045

"Seperti Aplikasi Ojek Online Karya Anak Nagari (AJO), yang sekarang sudah terhenti. Sekarang harus kita buat lagi aplikasi semacam itu, agar kawan-kawan driver ojol ini bisa mendapat keuntungan dari tarif biaya layanan dan biaya pemesanan yang selama ini, biaya tersebut langsung diterima pihak aplikasi. Para driver hanya menerima biaya transportasi saja," ucapnya.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: