Jelang Munas XI Palu: Jadi Calon Presidium MN KAHMI, Ini Visi dan Misi Prof Fasli Jalal

Selasa, 22 November 2022, 17:40 WIB | News | Nasional
Jelang Munas XI Palu: Jadi Calon Presidium MN KAHMI, Ini Visi dan Misi Prof Fasli Jalal
Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal.

PADANG (22/11/2022) - Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal menyatakan maju jadi calon presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) pada Musyawarah Nasional (Munas) XI di Kota Palu pada 24-28 November 2022.

"Visi saya, ingin menjadikan MN KAHMI sebagi organisasi terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan sejahtera dengan ridho Allah SWT," ungkap Prof Fasli, Selasa.

Jika terpilih nanti, Prof Fasli berjanji, melanjutkan konsolidasi organisasi sehingga jadi organisasi yang demokratis, transparan, akuntabel dengan tata kelola prima. Ini merupakan salah satu dari empat misi Prof Fasli maju jadi calon presidium MN KAHMI.

"Saat ini sudah banyak kemajuan yang dilakukan Presidium MN KAHMI sebelumnya. Hal itu wajib kita lanjutkan pada periode berikutnya," tukas Fasli.

Baca juga: Prof Fasli Jalal Maju di Pemilihan Persidium MN, Sejarawan Publik: Beliau Anugerah bagi Kahmi

Dengan pengalamnya menjadi Wakil Mentri Pendidikan di masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prof Fasli memiliki misi kedua yaitu dibidang pendidikan dengan ingin memperluas akses masyarakat secara masif untuk memperoleh pendidikan tinggi bermutu dan relevan dengan manfaatkan teknologi terkini.

"Taraf pendidikan rakyat Indonesia harus ditingkat secara merata dengan meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan," ungkapnya.

"Kemudian, masyarakat juga berperan dalam peningkatkan pembangunan pendidikan, lalu profesionalisme guru-guru juga harus ditingkatkan serta perubahan metode belajar seiring dengan perubahan teknologi digital, kemudian budaya membaca, dan selanjutnya pendidikan vokasi, entreprenuership serta pendidikan karakter," jelas Prof Fasli yang juga pernah jadi Ketua BKKBN itu.

Sementara, misi ketiga Prof Fasli adalah berperan dalam memastikan bonus demografi bisa direalisasikan dan malapetakan bonus demografi juga bisa dicegah.

"Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2020-2030. Dampak yang akan dirasakan adalah tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk non produktif akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif," terangnya.

"Karenanya, pemuda saat ini merupakan investasi dalam menghadapi masa bonus demografi," tambah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: