Curah Hujan Tinggi jadi Faktor Pemicu Inflasi Beras di Sumatera Barat

Jumat, 02 Desember 2022, 19:31 WIB | Bisnis | Provinsi Sumatera Barat
Curah Hujan Tinggi jadi Faktor Pemicu Inflasi Beras di Sumatera Barat
Infografis.

PADANG (2/12/2022) - Sumatera Barat kembali mengalami deflasi pada November 2022. Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada November 2022 tercatat sebesar -0,27% (mtm) atau lebih rendah dibandingkan realisasi Oktober 2022 yang deflasi sebesar -0,22% (mtm).

Secara spasial, deflasi di Sumatera Barat pada November 2022 disumbang oleh deflasi dialami oleh Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Kota Padang tercatat mengalami deflasi sebesar -0,30% (mtm), menurun dibandingkan Oktober 2022 sebesar -0,22% (mtm).

Sementara, Kota Bukittinggi tercatat mengalami deflasi -0,04% (mtm) atau mengalami peningkatan dibandingkan Oktober 2022 sebesar -0,25% (mtm).

"Berdasarkan realisasi inflasi bulanan, Kota Padang berada pada urutan ke-9 deflasi terendah secara nasional, sementara Kota Bukittinggi tercatat berada pada urutan ke-27 deflasi terendah dari 28 kota yang mengalami deflasi di Indonesia," ungkap Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat,Gunawan Wicaksono dalam siaran pers yang diterima, Jumat.

Baca juga: BI Sumbar Gelar Silaturahmi Idul Fitri, Gubernur: Bencana Alam Pengaruhi Inflasi

Secara tahunan, terang dia, inflasi Sumatera Barat pada November 2022 tercatat sebesar 6,87% (yoy), atau mengalami penurunan dibandingkan realisasi Oktober 2022 yang mencapai 7,87% (yoy). Berdasarkan realisasi inflasi tahun berjalan (s.d November 2022), inflasi Sumatera Barat yaitu sebesar 6,42% (ytd), juga menurun dibandingkan Oktober 2022 sebesar 6,71% (ytd).

Deflasi Sumatera Barat pada November 2022 terutama disumbang oleh deflasi pada cabai merah, angkutan udara, ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, serta cabai hijau dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,24%; -0,10%; -0,05%; -0,04%; -0,03% (mtm).

Cabai merah tercatat deflasi sejalan dengan peningkatan jumlah pasokan didukung oleh produksi cabai lokal di Sumbar maupun peningkatan pasokan cabai yang masuk dari wilayah asal pasokan lainnya seperti dari Pulau Jawa maupun Aceh.

Komoditas angkutan udara tercatat mengalami deflasi disebabkan oleh penurunan tarif tiket pesawat oleh maskapai akibat penurunan harga avtur yang sejalan dengan penurunan harga minyak global. Sementara itu komoditas ikan gembolo/ikan aso-aso serta ikan tongkol/ikan ambu-ambu tercatat mengalami deflasi yang disebabkan oleh cukup stabilnya permintaan komoditas ikan di tengah pasokan yang mencukupi.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Gubernur Sumbar Kumpulkan TPID, Tinjau Gudang Bulog dan Cek Harga Sembako

Deflasi cabai hijau pada November 2022 juga didukung oleh kecukupan pasokan cabai hijau sementara permintaan cukup stabil.

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: