Unesco Nilai Kelayakan Dua Kelurahan di Padang jadi Komunitas Siaga Bencana Tsunami Internasional

Minggu, 11 Desember 2022, 09:36 WIB | Kabar Daerah | Kota Padang
Unesco Nilai Kelayakan Dua Kelurahan di Padang jadi Komunitas Siaga Bencana Tsunami...
Professional Officer for DRRTIU dan Head Of Indian Ocean Tsunami Information Center (IOTIC) of IOC-UNESCO, Ardito M Kodijat memberikan arahan pada verifikasi lapangan pada dua kelurahan di Kota Padang yang akan dijadikan Tsunami Ready Community, di rumah

PADANG (10/12/2022) - Kelurahan Purus dan Lolong Belanti ditetapkan Kota Padang sebagai Komunitas Siaga Bencana Tsunami (Tsunami Ready Community). Dua kelurahan ini, Sabtu, jalani verifikasi lapangan untuk mendapatkan pengakuan internasional dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

"Saya harap, dua komunitas ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai bagian dari Komunitas Siaga Tsunami Internasional," harap Hendri Septa disela penilaian lapangan.

Kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) Unesco ini, disambut Hendri Septa bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra, Edi Hasymi, Kepala BPBD Padang Endrizal dan jajaran BPBD, di rumah dinas wali kota.

Dikatakan Hendri Septa, kedatangan tim verifikasi lapangan UNESCO ini, bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap dua komunitas siaga bencana di dua kelurahan yang telah ditetapkan Pemko Padang sebagai Tsunami Ready Community pada 30 September 2022 lalu.

Disebutkan Hendri, Kota Padang memiliki potensi gempa bumi disertai tsunami. Hal itu dikarenakan sebelah baratnya Kota Padang, berhadapan dengan zona sumber gempa bumi megathrust, dengan permodelan tsunami dengan skenario terburuk gelombang tsunami mencapai ketinggian 10-14 meter.

"Dengan jumlah penduduk Kota Padang lebih kurang 900 ribu jiwa, terdapat sekitar 400 ribu jiwa yang tinggal di wilayah pesisir. Maka dari itu, kegiatan Tsunami Ready Community sangat baik untuk kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa dan tsunami yang mungkin terjadi," pungkas Hendri.

Sementara, Professional Officer for DRRTIU dan Head Of Indian Ocean Tsunami Information Center (IOTIC) of IOC-UNESCO, Ardito M Kodijat mengatakan, sejatinya verifikasi lapangan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kapasitas masyarakat di Kelurahan Purus dan Lolong Belanti dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami.

Kemudian, melihat juga secara langsung penerapan 12 indikator siaga tsunami yang terdapat di lapangan. Di antaranya, memiliki peta rawan bahaya tsunami, memiliki papan informasi publik tentang gempa bumi dan tsunami, memiliki peta evakuasi tsunami, memiliki kegiatan pendidikan dan kesiapsiagaan bencana secara rutin, serta melakukan pelatihan mitigasi tsunami secara rutin.

"Saat ini, di dunia hanya ada 50 kelompok Masyarakat Siaga Tsunami, tujuhnya berada di Indonesia. Semoga Kota Padang dapat jadi bagian dari kelompok Tsunami Ready Community Internasional," ucapnya. (vri)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: