HARDIKNAS 2023: Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar

Tusrisep | Selasa, 02-05-2023 | 13:22 WIB | 194 klik | Kab. Pesisir Selatan
<p>HARDIKNAS 2023: Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar<p>

Bupati Pessel Rusma Yul Anwar foto bersama Forkopimda, Pimpinan Bank Nagari Painan, Kepala OPD, Kepala Sekolah di lingkungan Setkap dan Siswa - Siswi se Pessel, usai upacara Hari Pendidikan Nasional 2023 dan Hari Otonomi Daerah ke 27 di lapangan Gor H Ilyas Yaqub, Painan, Selasa (2/05/2023). Foto: Prisman Brama Putra

PESISIR SELATAN (2/05/2023) - Bupati Pesisir Selatan (Pessel) ,Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar pimpin upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023 dan Hari Otonomi Daerah ke 27 di lapangan Gor H Ilyas Yaqub, Painan, Selasa.

Turut hadir di acara tersebut pimpinan Forkopimda Pessel, Pimpinan Bank Nagari Painan, Kepala OPD, Kepala Sekolah di lingkungan Pemda Pessel, dan Siswa - Siswi.

Peringatan Hardiknas mengusung tema "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar" yang memiliki makna, mengajak agar senantiasa meningkatkan semangat untuk selalu bergerak.

Pada kesempatan itu, Rusma Yul Anwar menyampaikan Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, di mana mengatakan, Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan sebanyak 24 episode.

Yang mana membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik, agar mampu mencapai keselamatan, dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, sebagai manusia dan anggota masyarakat.

"Anak-anak kita sekarang, bisa belajar lebih tenang, karena aktivitas pembelajaran merdeka, dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri, para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi, dan berkarya, dengan hadirnya platform merdeka belajar," paparnya.

Guru -- guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku, lanjut dia, sekarang lebih bebas berinovasi di kelas, dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka, yang menekankan pembelajaran mendalam, untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk Perguruan Tinggi, Negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar, ucapnya.

Pada jenjang Perguruan Tinggi, adik-adik mahasiswa/i yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana, mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus, dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.

Dan segi pendanaan, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah, dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel, telah memberikan keleluasaan, bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan perluasan program beasiswa, terangnya lagi, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang, jauh lebih terbuka.

Dukungan dana untuk riset, juga telah melahirkan begitu banyak inovasi, yang bermula dari kolaborasi.

Selain itu, mekanisme Dana Indonesiana yang fleksibel, dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman, dan pelaku budaya.

Sehingga, mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.

"Perjalanan harus kita lanjutkan, perjuangan mesti kita teruskan, agar semua anak Bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar -- benarnya dalam belajar dan bercita-cita," harapnya.

Oleh karena itu, mari kita semarakkan diri ini, dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik Generasi Pelajar Pancasila, yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia, melompat ke masa depan, dengan pendidikan yang memerdekakan.

"Selamat Hari Pendidikan Nasional, mari kita bergerak bersama semarakkan merdeka belajar," tutupnya.

Hari Otonomi Daerah ke-27

Dilanjut dengan peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27, Rusma Yul Anwar menjelaskan, Hari Otonomi Daerah, yaitu sebuah peristiwa sejarah tentang pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah pusat, kepada pemerintah daerah, guna melaksanakan urusan rumah tangga daerah, dalam kerangka otonomi.

Seiring dengan terbitnya keputusan presiden nomor 11 tahun 1956, tentang hari atau daerah setiap tanggal 25 April, seluruh jajaran pemerintah daerah diinstruksikan untuk melaksanakan upacara peringatan Hari otonomi daerah.

Peringatan ini, dimaksudkan untuk memasyarakatkan, dan sekaligus memantapkan pelaksanaan, otonomi daerah di seluruh wilayah Indonesia.

"Sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan yang baik ini, saya menegaskan tentang pentingnya kembali, memperkuat cita-cita pemerintah pusat, untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di daerah, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa disertasi merupakan solusi atas kekecewaan sejumlah daerah, terhadap sistem Pengelolaan pemerintahan di masa yang lalu," ungkapnya.

Otonomi daerah, telah memberikan dampak positif. Dibuktikan dengan adanya percepatan pembangunan, yang ditandai dengan meningkatnya angka indeks pembangunan manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan juga kemampuan fiskal daerah.

Dilanjutkan, pemberian Penghargaan kepada beberapa Guru purna Bakti, dan Guru berprestasi, yang berkontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia di Pessel, ujarnya. (pl3)

Install aplikasi Valora News app di Google Play

Komentar