BANYAK orang yang beranggapan berbisnis pertanian itu hanya akan mengeluarkan modal besar saja dan hasilnya zonk.
Akan tetapi jika ditekuni dengan benar, hanya dengan berkebun mentimun saja bisa raup omzet Rp112 juta sekali panen loh!
Peluang usaha ini sangat cocok dikembangkan di daerah pedesaan, karena hanya dalam waktu 40 hari saja kamu sudah bisa panen.
Kemudian sekali tanam kamu bisa panen berkali-kali dengan potensi pendapatan sebesar Rp104 juta dalam sekali panen.
Berbicara tentang desa, kamu pasti sudah tidak asing lagi. Bahkan bagi sebagian orang akan langsung terbayang hampparan lahan pertanian yang luas.
Ketersediaan lahan yang luas dengan iklim dan tingkat kesuburan yang mendukung, membuat masyarakat pedesaan pada umumnya bekerja di sektor pertanian.
Seperti yang kamu ketahui, padi merupakan komoditi pertanian yang paling dominan dijadikan usaha. Di sisi lain, semakin lama tingkat kebutuhan hidup semakin meningkat.
Maka dari itu, untuk meningkatkan pendapatan kamu perlu membuat terobosan baru yang revolisioer untuk mendongkrak penghasilan meskipun tinggal di pedesaan.
Salah satunya adalah dengan bisnis di sayuran atau buah. Sayuran dan buah juga merupakan salah satu komoditi pertanian yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Tingginya kebutuhan akan sayur dan buah baik skala rumah tangga maupun skala usaha, membuat komoditas sayuran memiliki prospek yang sangat menjanjikan.
Melalui artikel ini, ValoraNews.com bakal memberikan informasi terkait ide usaha pertanian yang perawatannya cukup mudah dan cepat balik modal.
Serunya lagi ide usaha ini cukup dengan sekali tanam saja kamu bisa panen berkali-kali. Untuk itu pastikan kamu membaca tulisan ini dari awal hingga akhir ya!
Berikut penjelasan ide usaha pertanian di desa yang bisa kamu jadikan sebagai referensi untuk memulainya, yang dihimpun dari channel Youtube Inspirasi Pagi.
Bisnis Bertani Timun
Biasanya timun itu dipanen ketika buah masih muda untuk dibuat jus sayur penyegar maupun acar tergantung pada jenisnya. Selain itu buah timun juga digunakan sebagai bahan baku dalam dunia industri baik Farmasi maupun kosmetik.
Tanaman timun dapat tumbuh di segala medan mulai di dataran rendah hingga di dataran tinggi. Namun demikian tanaman akan tumbuh secara optimal, pada lahan dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.
Yang mana lahan tersebut mengandung PH tanah antara 6 hingga 7 satu hektar. Satu hektar lahan dapat ditanam tanaman timun sebanyak 15.000 pokok dengan jarak tanam 50 kali 50 cm.
Modal per pokok timun hingga panen sebesar Rp1500, artinya modal yang dibutuhkan untuk satu hektar tanaman timun dengan populasi sebanyak 15.000 pokok adalah Rp22,5 juta.
Tanaman timun akan mulai berbunga pada usia 20 hari setelah ditanam. Kemudian pada umur 40 hari setelah ditanam, timun dapat mulai kamu panen.
Panen pun dapat dilakukan setiap hari, selama satu hingga setengah bulan. Tergantung kondisi dan juga perawatan.
Biasanya grafik produksi timun di awal masa panen akan terus meningkat hingga titik puncak, dan akan mulai menurun di akhir masa-masa panen.
Berapa Keuntungan Bertani Timun?
Jika produksi timun per sekali panen itu rata-rata 0,23 kg per pokok, maka untuk saru hektar lahan dengan jumlah populasi 15.000 pokok memiliki potensi produksi sekitar 3,5 ton.
Itu jumlah yang di dapatkan untuk per sekali panennya. Nah seperti yang dilihat di pasaran, sekarang itu harga timun sekitar Rp8 ribu per kg.
Jika diestimasikan 3,5 ton dikali Rp8000 sama dengan Rp28 juta omzet yang didapatkan dalam sekali panen.
Bayangkan saja kamu bisa panen sebanyak 4 kali dari sekali tanam, maka omzet yang di dapat sebanyak Rp28 juta x 4 = Rp112 juta.
Padahal modal pokok awal hanya sekitar Rp22,5 Juta, tapi untung yang didapatkan berkali-kali lipat.
Jumlah produksi yang begitu besar tentunya kamu akan merasa kebingungan bagaimana dalam pemasarannya. Nah untuk kondisi ini biasanya para petani akan langsung menjual timun ke pihak tengkulak.
Hal ini wajar saja, karena timun itu termasuk jenis komoditas yang memiliki kandungan air yang cukup besar dan sebagian besar dikonsumsi dalam kondisi yang masih segar.
Ya pastinya ini sangat beresiko sekali jika mempertahankan produk untuk kurun waktu yang tertentu tanpa perlakuan khusus.
Apalagi dalam jumlah yang relatif besar kondisi ini, menuntut kamu sebagai petani untuk mengetahui teknik panen dan penanganan pasca panen timun itu secara tepat.
Karena menjalankan setiap usaha atau bisnis tentu tidak selalu semulus seperti apa yang kamu harapkan, yang namanya tantangan dan juga hambatan itu mungkin saja terjadi.
Kemudian menyangkut cuaca, budidaya, maupun fluktuasi harga di pasaran sebagai antisipasi. Sebaiknya persiapkan semuanya dengan matang, dan penting juga untuk mempelajari tren harga di pasaran demi kesuksesan usaha yang diinginkan.
Sekian iformasi tentang usaha pertanian yang menjanjikan dan cepat balik modal di daerah pedesaan yang bisa dijadikan referensi. Jangan lupa untuk selalu update informasi terbaru lainnya di ValoraNews.com. (*)
Jika kamu ingin mendapatkan informasi terkait ide bisnis dan DANA Kaget setiap harinya, silakan bergabung di Grup Telegram Ini.
Editor : VN-1