Program Wisata Sastra Tandai Pembukaan Payakumbuh Poetry Festival 2023, Rumah PK Ojong jadi Ikon

×

Program Wisata Sastra Tandai Pembukaan Payakumbuh Poetry Festival 2023, Rumah PK Ojong jadi Ikon

Bagikan berita
Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat membuka Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2023 di Agamjua Art and Culture Cafe, Payakumbuh, Rabu malam. (humas)
Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat membuka Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2023 di Agamjua Art and Culture Cafe, Payakumbuh, Rabu malam. (humas)

PAYAKUMBUH (5/10/2023) - Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2023 ditandai dengan peresmian program Wisata Sastra. Kediaman PK Ojong, salah seorang pendiri Harian Kompas, di Kota Payakumbuh, sebagai salah satu destinasi unggulan Wisata Sastra yang digagas tersebut.

"Kota Payakumbuh punya sejarah sastra yang panjang dan kaya. Kota ini, banyak melahirkan sastrawan besar dan berpengaruh dalam dunia sastra Indonesia, di masa lalu dan hari ini. Ini adalah aset berharga," ungkap Ketua DPRD Sumbar, Supardi pada malam pembukaan PPF 2023 di Agamjua Art and Culture Cafe, Payakumbuh, Rabu malam.

Supardi menilai, pengelolaan potensi sastra tersebut belum cukup maksimal dan perlu didorong lagi.

Ia menyebut, masih kurangnya ruang-ruang diskusi dan apresiasi sastra di Payakumbuh. Kehadiran PPF diangggapnya sebagai upaya untuk membuka ruang baru.

"Kita memang perlu festival seperti PPF ini, yang berkualitas dan kedepannya bisa berkelanjutan. Agar sejarah sastra di Payakumbuh dan sastra itu sendiri, bisa terus hidup dan berkembang," jelasnya.

Supardi menggarisbawahi, sastra sebagai bagian dari kebudayaan lebih luas, mestilah diintegrasikan dengan pariwisata.

Agar tercapainya mimpi menjadikan Payakumbuh Kota Wisata Budaya, sebagaimana mimpinya.

"Seperti mimpi saya selama ini, bahwa Payakumbuh berhasil menjadi kota wisata budaya," katanya.

"Para wisatawan akan datang untuk melihat budaya kita, tarian, sastra dan lainnya, yang tak dimiliki kawasan wisata lain. Kalau sebatas pemandangan alam, tempat wisata lain juga punya alam yang bagus," tambah politisi Partai Gerindra ini.

Supardi menekankan, festival puisi tahunan ini merupakan bagian besar dari rencananya di masa depan untuk menjadikan Payakumbuh sebagai kota festival budaya.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan kolaborasi antar banyak pihak, dengan komunitas, seniman, satrawan, dan pelaku budaya sebagai bagian penting.

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Dewi Ria menyampaikan hal senada.

Dalam sambutannya, Dewi menyampaikan, dukungan serta apresiasi atas terlaksananya PPF 2023.

"Ini kegiatan sastra berkualitas yang sangat kita dukung. Semoga kegiatan ini bisa menjadi wadah tukar pikiran antara sastrawan dan seniman yang hadir. Terlebih dengan adanya seniman dan sastrawan dari luar negeri," paparnya.

Festival puisi tahunan sejak 2020 itu juga dinilai Dewi, turut mendorong terwujudnya Payakumbuh sebagai kota wisata seni, sastra, dan budaya.

Payakumbuh memang dikenal sebagai kota dengan sejarah sastra yang panjang dan punya posisi berarti dalam sejarah sastra Indonesia. Salah satu aset fisik terkait sejarah sastra yang ada di Payakumbuh ialah rumah PK Ojong.

Rumah tersebut, akan menjadi salah satu destinasi dalam program baru PPF 2023, Wisata Sastra. Pada penghujung festival, para undangan akan dibawa berkunjung ke situs-situs sejarah terkait sastra di Payakumbuh dalam program Wisata Sastra tersebut.

"Rumah PK Ojong adalah salah satunya," kata Roby, salah seorang panitia PPF 2023.

PK Ojong, lanjut Roby, punya peran penting dalam sejarah sastra Indonesia, salah satunya dengan menyediakan rubrik sastra di Koran Kompas yang didirikannya.

"PK Ojong memang bukan sastrawan seperti Chairil. Tapi, sedikit banyaknya, ia berperan dalam membentuk wacana sastra di masa lalu serta memunculkan sastrawan-sastrawan lewat korannya."

"Artinya, PK Ojong punya peran tersendiri dalam sejarah sastra Indonesia," tambah Roby saat diminta media memberi penjelasan lebih jauh mengenai rumah PK Ojong sebagai salah satu aset sejarah sastra milik Payakumbuh di sela-sela kegiatan.

Malam pembukaan PPF 2023 dihadiri pengunjung umum, sastrawan serta tamu penyair dari Asia Tenggara.

Dari Singapura ada Ng Yi-Sheng dari Singapura, Rossanee Nurfarida dari Thailand, dan Anne Tulay dari Filipina.

Juga tampak hadir pianis dan komponis Ananda Sukarlan serta sutradara dan penulis skenario, Salman Aristo.

Di samping itu, juga hadir sastrawan Kiky Sulistyo, Inggit Putria Marga, Tan Lio Le, Muhaimin Nurrizqy, Andri Batra Al-Isra, Jaka Joko dan Titan Sadewo dan banyak lagi.

Mereka merupakan dewan juri dari tiga sayembara di PPF 2023 serta para narasumber dalam rangkaian diskusi. (*)

Editor : Mangindo Kayo
Tag: