PADANG (29/10/2023) - Anggota Komisi IV DPRD Padang, Irawati Meuraksa menilai, sebagai kawasan wisata, kelurahan Bukit Gado Gado perlu ditata dan dikemas agar lebih menarik.
Gelaran even Festival Bukik Gado-Gado (BGG) Tahun 2023 ini, terang dia, merupakan salah upaya dalam mentasbihkan kelurahan Bukik Gado-Gado dan sekitarnya sebagai pusat pariwisata di ibu kota provinsi Sumbar ini.
"Dengan even ini kami berharap, membawa dampak positif bagi kemajuan pariwisata di tiga kawasan yaitu Gunung Padang, Bukik Gado-Gado dan Pantai Air Manis serta makin meningkatkan solidaritas multi etnis yang ada di kawasan ini," ungkap Irawati disela pembukaan Festival BGG, Sabtu malam.
Festival Bukik Gado-Gado ini digelar selama dua hari yakni tanggal 28-29 Oktober 2023. Event ini diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan wisata tersebut.
Dijelaskan Irawati, diselenggarakannya even ini, berawal dari penyampaian aspirasi masyarakat Kelurahan Bukik Gado-Gado pada tahun 2020.
Hal ini didasari dengan adanya pembukaan akses jalan penunjang kawasan wisata di Gunung Padang, Bukit Gado-Gado dan Pantai Air Manis.
"Dengan adanya pembukaan jalur transportasi ini, tentunya membuka peluang peningkatan standar kehidupan, melalui sektor pariwisata, termasuk juga peluang besar bagi sektor UMKM," kata Irawati.
Ia menyampaikan terima kasih pada Pemerintah Kota Padang, yang telah memfasilitasi dan mendukung sehingga Festival Bukit Gado-Gado ini dapat terselenggara.
Irawati juga menekankan pentingnya digelar even-even seperti Festival Bukik Gado-Gado, guna lebih memperkenalkan potensi wisata, seni dan budaya yang ada di kawasan tersebut sekaligus sebagai daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung.
"Meningkatnya kunjungan wisatawan, selain meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, juga berdampak untuk perekonomian masyarakat sekitar seperti kuliner maupun penjualan produk UMKM," tambah Irawati.
Irawati berharap, dengan adanya Festival ini, masyarakat dapat lebih mengenal kekayaan warisan seni dan budaya, serta sekaligus upaya untuk melestarikannya. (*)
Editor : Mangindo Kayo