5 Fakta Unik Sumbar yang Pastinya Perantau Tahu, Apa Itu?

×

5 Fakta Unik Sumbar yang Pastinya Perantau Tahu, Apa Itu?

Bagikan berita
Ilustrasi Sumbar berupa foto Masjid Raya Sumatera Barat (foto: Pemerintahan Kota Padang)
Ilustrasi Sumbar berupa foto Masjid Raya Sumatera Barat (foto: Pemerintahan Kota Padang)

PASTINYA suku Minang sendiri atau pun perantau luar daerah, tidak asing dengan beberapa fakta unik Sumatera Barat (Sumbar).

Maka dari itu, mari simak rangkumannya lagi berdasarkan informasi Valora News pada artikel ini sebagai pengingat dan pelepas rindu.

Setiap daerah tentu punya tradisi adat yang menjadikannya sebagai sebuah fakta unik, termasuk di wilayah Sumbar dan sekitarnya sendiri.

Selain sebagai pengingat bagi perantau umur dewasa, juga bisa jadi informasi bagi kawula muda penerus bangsa terkait keunikan suku Minang.

Yuk lestarikan keberagaman budaya Indonesia, termasuk wilayah Minang di Sumbar sebagai warisan budaya nenek moyang yang patut diteruskan turun temurun.

Tahukan Kamu, Ini loh 5 Fakta Unik Sumbar

1. Rumah Adat Bergonjong

Pertama, suku Minang yang ada di Sumbar biasanya memiliki Rumah Adat Bergonjong sebagai salah satu arsitektur unik dengan atap melengkung yang dihiasi ukiran indah.

Ceritanya dulu terkait penetapan gonjongan ini adalah karena pertarungan antara 2 suku minang dan dimenangkan oleh mereka yang menggunakan gonjong kecil juga runcing.

Setelahnya, pihak terkait menyepakati gonjongan runcing tersebut dijadikan sebagai ikon Minang dan diletakkan bentuknya di Rumah Adat hingga jadi suntiang pernikahan yang dikenakan perempuan.

Selain itu menurut @elingan.book bahwa bentuk tersebut juga dimaksudkan agar bangunan tahan gempa, bahkan pondasi rumahnya tidak tertanam di dalam tanah dan hanya diletakkan pada sebuah batu pipih saja.

Itu lah alasan kenapa Rumah Gadang tahan gempa, apalagi penggunaannya pakai kayu kuat dan tahan lama dan elastis serta tahan terhadap guncangan. Meski rentan kebakaran memang, apalagi saat berangin di musim panas.

Fakta lainnya yaitu Rumah Gadang terdahulu menggunakan sambungan kayu tanpa paku, bentuknya yang melengkung ke atas dan panjang dimaksudkan sebagai kestabilan struktural dalam adat istiadat hingga dapat meredam guncangan gempa.

2. Merantau

Kedua, warga Minang yang asli Sumbar selalu akrab dengan aktivitas Merantau. Saking familiarnya, kegiatan ini juga pernah dijadikan dalam sebuah film aksi berjudul sama dengan banyak adegan silat di dalamnya.

Merantau adalah aktivitas berpindah dari satu tempat ke lokasi lain dengan berbagai tujuan dan alasan seperti mendapatkan pekerjaan lebih baik, menuntut ilmu dan atau pun mencari uang sekali pun.

Tapi tentunya Merantau tidak hanya sering dilakukan oleh warga Minang sebab beberapa kelompok etnis wilayah lain di Indonesia, juga sering melakukan hal tersebut dengan berbagai tujuan terkait juga.

Melansir Wikipedia, seorang laki-laki minangkabau usia 20-30an sudah sering merantau ke daerah luar Sumbar sejak abad ke 7. Bahkan jaman sekarang, perempuan pun juga sudah banyak menjejaki aktivitas tersebut.

Buktinya di Pulau Jawa saja, sudah banyak rumah makan Padang yang menghadikan jejeran hidangan khas Minang dan kerap kali sangat dinikmati oleh para perantau sekitar dan atau pun warga bukan Minang lainnya.

3. Matrelineal

Fakta unik selanjutnya yang ada di Sumbar yaitu garis keturunan dari Ibu atau Matrelineal, artinya seluruh harta turun temurun keluarga akan diwariskan hanya pada perempuan saja.

Ini lah penyebab bahwa kebanyakan lelaki yang sudah berkeluarga tapi belum ada rumah, mereka tinggal di rumah mertua. Meski demikian, kebanyakan pihak laki-laki sering bersikap patriarki.

Maksudnya begini jika dalam pernikahan, maka perempuan diwajibkan untuk mengerjakan segala urusan rumah tangga. Sementara laki-laki hanya bekerja di luar rumah, dengan sedikit mengurus anak.

Kendati pun, beberapa wilayah di Indonesia lain masih tetap menganut kesepatakan ini meskipun sudah banyak perjuangan terkait hak perempuan yang berhak meniti karir dan memilih hidup melalui kesetaraan.

Intinya jika perempuan Minang tidak bisa masak, maka akan jadi cemooh dan atau bahkan sulit mendapatkan suami karena pria di Sumbar kebanyakan hanya mengandalkan urusan dapur kepada perempuan saja.

Jadi, warga Minang memang matrelineal dalam urusan harta turun temurun. Sementara dalam sistem kesetaraan, kebanyakan dari mereka adalah menganut sistem Patriarki.

4. Rendang

Berikutnya, seperti yang sudah diketahui bahwa Rendang merupakan salah satu makanan tradisional khas Minang. Kuliner ini dibuat dengan tujuan ketahanan, karena Rendang biasanya tahan sebulanan jika diletakkan di kulkas.

Bumbu masaknya juga khas Minang, sejarahnya dulu saat berperang mereka membutuhkan makanan tahan lama dan Rendang adalah salah satunya. Proses memasaknya juga berjam-jam, sesuai kepekatan.

Saking fenomenalnya, kuliner Rendang sampai di klaim oleh Malaysia dan alasan itu bukan tak berdasar. Karena warga Minang memang sedari dulu gemar merantau bahkan ke Malaysia, maka rumpun di sana juga telah bertumbuh.

Sehingga, klaim Rendang sebagai makanan khas Malaysia atas dasar warga Minang yang sudah lama merantau ke sana dan membentuk peradaban turun temurun hingga membuat adonan tersebut menjadi kuliner khas mereka juga.

Tapi tentunya, Rendang yang dibuat oleh Malaysia berbeda dengan asli Indonesia khas Minang. Jangankan di luar negeri, Rendang buatan orang Minang di perantau wilayah Jawa saja berbeda dengan asli Sumbar.

5. Tabuik Pariaman

Terakhir, warga Sumbar terkenal dengan banyak kegiatan adat istiadat. Salah satunya Tabuik khas Pariaman, meskipun aktivitas tersebut juga menjadi salah satu pergelaran utama di wilayah Jambi.

Perayaan tersebut dimaksudkan untuk memperingati Asyura atau gugurnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW dengan menampilkan pertempuran Karbala beserta paduan drum tassa dan dhol dalam tradisinya.

Dalam sejarahnya, Tabuik sudah dilakukan sejak abad ke-19 sebagai legenda melepas cucu Nabi sebagai tradisi pengingat terbunuhnya Imam Husein tersebut. Tradisinya dimulai dari 1 Muharram, sampai tanggal 7 Muharram.

Tiap perayaannya juga memiliki jadwal tertentu yang harus dipenuhi, dimana setiap kegiatan diiringi musik dan tabuik dengan pergelaran sangat meriah dari tahun ke tahun yang sudah jadi hal wajib.

Bahkan, kegiatan masih bersambung hingga 10 Muharram dengan memperlihatkan seluruh kegiatan keberlangsungan seperti praktik tkp mulai dari keberanian Imam Husein menghadapi musuh hingga pembuangan jasadnya.

Itulah informasi terkait 5 fakta unik Sumbar yang sudah pasti diketahui oleh warga sekitar atau pun perantau dari luar daerah sekali pun, berdasarkan rangkuman Valora News dari berbagai sumber pada artikel ini. Semoga bermanfaat. (*)

Editor : VN-1
Tag: