PESISIR SELATAN (29/3/2024) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengapresiasi respon cepat dari Bupati Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar dalam menghadapi bencana alam di daerahnya.
Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Dr Rustian mengungkapkan, dirinya pertama mengetahui adanya bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pessel, setelah menerima pesan singkat dari Bupati via WhatsApps, pada Kamis 7 Maret 2024 (saat kejadian).
"Kalau nggak salah, waktu itu Bupati ngasih kabar sekitar pukul 17.51 WIB. Itu pertama kami dapat kabar," ungkapnya, dalam relis Diskominfo, Jumat (29/3/2024).
Ia menjelaskan, Bupati Rusma Yul Anwar, dalam pesan singkat menyampaikan, kalau di daerahnya sedang terjadi hujan lebat dengan curah yang sangat ekstrem.
Dalam pesan itu, juga dikabarkan terdapat satu jembatan gantung di Nagari Koto Rawang Kecamatan IV Jurai, yang putus diterjang derasnya aliran sungai.
Akibatnya, satu nagari (desa adat) di daerah tersebut, terisolasi. Dan
meminta perhatian BNPB atas peristiwa tersebut.
Selanjutnya, pesan tadi pun langsung diteruskan kepada Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto, ucap Rustian.
Dan, Rustian juga mengirim nomor kontak Kepala BNPB ke Rusma Yul Anwar.
Dengan tujuan, agar bisa berkomunikasi langsung, terkait upaya penanganan selanjutnya atas bencana tersebut.
Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto, membalas pesan Bupati Rusma Yul Anwar.
"Baik Pak Bupati, nanti kami segera ke sana. Saya turut berduka," ucap Suharyanto.
Selasa 11 Maret 2024, Kepala BNPB datang ke Kabupaten Pesisir Selatan.
Dan, langsung mengunjungi sejumlah wilayah terparah, yang terdampak banjir dan longsor di Pessel.
Diantaranya: beberapa titik lokasi di Kecamatan Koto XI Tarusan, dan Kecamatan Sutera.
Banjir di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), terjadi pada Kamis 7 Maret 2024.
Bencana tersebut tidak hanya menelan harta benda masyarakat, tapi juga mengakibatkan korban jiwa sebanyak 29 orang (24 meninggal dan 5 orang hilang).
Lebih dari 5.000 unit rumah warga mengalami kerusakan, dan 68.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Lebih dari 20 jembatan kini terpantau putus, dan 9 ruas jalan terkonfirmasi rusak.
6 (enam) ribu Hektare lahan pertanian masyarakat ikut tersapu banjir. Dan, 2 ribu ekor ternak hanyut terbawa arus.
"Semua kita tentu bersedih. Tapi tidak harus tenggelam. Mari bersama kita bangkit menatap masa depan," ujar Rusma Yul Anwar. (par-tsp)
Editor : Tusrisep