AGAM (31/7/2024) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Taslim mengungkapkan, Danau Maninjau merupakan aset alam yang indah yang perlu dilestarikan dan kembangkan.
"Melalui seminar ini, kita berharap dapat menggali lebih dalam sejarah dan legenda yang ada untuk memajukan kebudayaan lokal dan pelestarian danau itu sendiri. Kepada kita semua, dapat mengikuti seminar ini dengan serius," pinta Taslim.
Hal itu dikatakan Taslim saat mmbuka seminar bertajuk 'Menggali Nilai-Nilai Sejarah dan Legenda untuk Pemajuan Kebudayaan Salingka Danau Maninjau,' di aula kantor Camat Tanjung Raya, Rabu.
Semingar ini dihadiri budayawan, Ketua LKAAM Agam dan tokoh masyarakat. Tujuan seminar, salah satunya untuk membahas dan melestarikan kekayaan budaya di sekitar Danau Maninjau.
Dalam pembukaan seminar, Taslim yang mewakili bupati Agam menyatakan pentingnya memahami dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada di daerah itu.
"Jangan lupa dengan budaya yang merupakan warisan sebagai suri tauladan dalam kehidupan kita, generasi selanjutnya harus mengerti dengan sejarahnya karena bangsa yang besar adalah yang paham sejarah," terang Taslim.
Sementara, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Sumatera Barat, Undri mengatakan, hidup dan berkembangnya adat, budaya serta tradisi masyarakat adat salingka nagari Danau Maninjau, tidak lepas dari peran serta seluruh komponen masyarakat adat.
"Tokoh masyarakat, adat, agama, bundo kanduang serta ormas lainnya di kecamatan Tanjung Mutiara, memiliki peran penting dalam pelestarian adat dan budaya di Kabupaten Agam pada umumnya," ujar Undri.
Seminar ini menampilkan berbagai narasumber, termasuk budayawan, Yus Dt Parpatiah yang memaparkan tentang sejarah Danau Maninjau dan peranannya dalam perkembangan budaya Minangkabau.
"Danau Maninjau memiliki banyak cerita dan legenda yang mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tinggi," ungkap Dt Parpatiah.
"Menghidupkan kembali cerita-cerita ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tetapi juga memperkuat identitas budaya kita," tambah Dt Parpatiah.
Selain itu, seminar ini juga bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan lokal melalui pariwisata berbasis budaya.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan pelaku industri pariwisata dalam mempromosikan warisan budaya, perlu mengemas nilai-nilai budaya ini dalam bentuk yang menarik dan dapat diakses oleh generasi muda serta wisatawan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. (*)
Editor : Mangindo Kayo