AGAM (4/9/2024) - Sebanyak 80 unit rumah relokasi kolektif bagi warga terdampak banjir lahar dingin dan banjir bandang di Agam, dibangun di atas lahan seluas 1,47 hektare.
"Rumah itu dibangun di daerah Talago, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung. Lokasi ini dianggap strategis, karena berada jauh dari zona rawan bencana," ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agam, Jetson saat meninjau lokasi pembangunan, Rabu.
Proyek ini dilaksanakan PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana, dengan PT Indah Karya bertindak sebagai konsultan pengawas.
Peninjauan juga dihadiri Ketua Tim Pulau Sumatera Subdit Wilayah I Direktorat Rumah Khusus, Oki Riantono, dan PPK Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, Riky Hidayat yang memastikan bahwa proses pembangunan berjalan sesuai regulasi.
Jetson menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama yang terjalin antara Pemkab Agam, pemerintah pusat, dan pihak swasta dalam percepatan pembangunan ini.
"Kami memberikan dukungan penuh dalam proses percepatan pembangunan rumah relokasi bagi korban banjir bandang.""Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Melihat progres yang ada, kami optimistis target penyelesaian dapat tercapai," ujar Jetson mewakili bupati Agam.
Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu yang relatif singkat, dengan harapan warga yang kehilangan tempat tinggal dapat menempati rumah-rumah tersebut pada awal 2025.
"Kami berharap, masyarakat terdampak bencana bisa segera menempati rumah-rumah ini, paling cepat pada awal tahun 2025," harap dia.
Selain pembangunan hunian, proyek ini juga mencakup fasilitas pendukung di antaranya adalah mushala untuk kegiatan ibadah, posyandu untuk layanan kesehatan ibu dan anak, serta jalan akses yang memadai.
Editor : Mangindo Kayo