BUKITTINGGI (17/10/2024) - Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam menilai, Bukittinggi memiliki sejarah yang luar biasa, termasuk sebagai bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia.
"Ini merupakan potensi dalam mengembangkan sektor kepariwisataan di Kota Bukittinggi," ungkap Hani Syopiar.
Hal itu dikatakannya saat beraudiensi dengan Kemenparekraf/Baparekraf, di Jakarta, Kamis. Dia didampingi Pj Sekda, Elqadri, Kepala Dinas Pariwisata, Rofie Hendria dan staf lainnya.
Menurut dia, perlu perencanaan pembangunan infrastruktur kepariwisataan Bukittingi dengan lebih matang, termasuk rencana pembangunan museum scientific sejarah alam bawah tanah. Kemudian, juga program program peningkatan bidang ekonomi kreatif.
"Kita sudah punya perencanaan pembangunan museum bawah tanah, untuk mengingat kembali nilai historical Bukittinggi," terangnya.
"Kemudian, saya ingin dorong pariwisata termasuk di bidang ekonomi kreatif Bukittinggi lebih maju lagi. Pemko akan dukung untuk publikasi atau pemasarannya secara digital."
"Tapi, tentu kita tetap jangkau perhatian pemerintah pusat, untuk mendongkrak usaha ekraf kita agar sinergis dengan program pusat," ujarnya.
Pemko Bukittinggi juga meminta dukungan dari Kemenparekraf, untuk membawa program pariwisata nasional ke Kota Bukittinggi.
Ini dilakukan demi meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara, yang berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Mohon ada intervensi dari pusat, apakah itu dengan bantuan manajemen tata kelola pariwisata, termasuk juga untuk menunjuk Bukittinggi sebagai tuan rumah event berskala nasional dan internasional," ungkapnya.
Hani Syopiar juga meminta penjelasan terkait arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada Rakor Inflasi tanggal 7 Oktober 2024, terkait Gim dan pengembangannya.
Hal ini memiliki potensi yang luar biasa, dan dapat berdampak positif pada peningkatan pendapatan daerah.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini menyampaikan, Kota Bukittinggi merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Sumatera Barat.
"Bukittinggi sudah punya brand yang menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan," ungkapnya.
"Bukittinggi tinggal bagaimana menjalin terus komunikasi dengan pusat. Dalam RPJMN tahun 2020-2024 Pemerintah menetapkan Bukittinggi dan Padang jadi salah satu Destinasi Pariwisata Pengembangan (DPP)," terang dia.
"Bukittinggi juga harus memiliki penguatan anggaran untuk pariwisata, dan membuat event rutin setiap bulan yang dapat mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara," ujarnya.
Lebih lanjut, Oneng menjelaskan terkait pengembangan industri Gim Nasional, "perlu upaya secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas yang disusun dalam Program Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional mempedomani Perpres No. 19 Tahun 2024.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah dan/atau Pemda dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan, dunia usaha, dunia industri, jejaring komunitas dan/atau media," pungkasnya. (*)
Editor : Mangindo Kayo