JAKARTA (19/10/2024) - Pendidikan di Indonesia masuk dalam kategori kritis. Untuk itu, perlu ada evaluasi secara menyeluruh terkait sistem pendidikan ini.
Salah satu indikator kritis, rendahnya hasil capaian Indonesia dalam program PISA (Program for International Student Assessment) tahun 2022.
"Indonesia berada di peringkat 69 dari 81 negara dengan skor membaca, matematika dan sains yang jauh di bawah target yang ditetapkan," ungkap Anggota DPR RI, Gamal Albinsaid dalam keterangan rilisnya, Jumat.
Menurut Gamal, hasil PISA tersebut merupakan skor terendah sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA yang diinisiasi oleh OECD itu.
Capaian nilai PISA Indonesia, terang dia, tertinggal jauh dari rata-rata negara OECD dan ASEAN.
Skor membaca 356 jauh, di bawah target RPJMN 392. Skor matematika 366, jauh di bawah target RPJMN 392. Skor sains 383, jauh di bawah target RPJMN 402.Gamal juga menyoroti krisis literasi di Indonesia. Berdasarkan data UNESCO, minat baca Indonesia berada dalam kategori memprihatinkan.
Karena, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Penelitian World's Most Literate Nation Ranking oleh CCSU juga menyatakan Indonesia peringkat 60 dari 61 negara untuk minat baca.
"Outcome pendidikan kita belum optimal yang diukur dari berbagai hasil assessment pendidikan," ungkap Politisi PKS itu.
Indonesia pun turut mengalami krisis numerasi. Menurut Gamal, berbagai assessment menunjukkan stagnasi atau kemajuan yang lambat terhadap kemampuan numerasi siswa di Indonesia.
Editor : Mangindo Kayo