LIMAPULUH KOTA (19/12/2024) - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon menekankan, keberadaan Museum PDRI mesti jadi pelengkap babak penting dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan.
"Museum ini akan jadi pengingat akan perjuangan panjang bangsa, yang semangatnya diabadikan dalam bentuk Hari Bela Negara," ungkap Fadli Zon.
Hal itu dikatakannya, saat meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis, bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-76.
Peresmian itu, juga dihadiri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, Syafarudin (Bupati Limapuluh Kota) dan jajaran lainnya
Museum PDRI ini, dibangun di atas lahan seluas 20 hektare yang dihibahkan oleh masyarakat Koto Tinggi.
Fadli Zon pun menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi masyarakat tersebut.
"Lahan yang luas ini memberikan potensi besar untuk pengembangan kawasan, termasuk membangun fasilitas lain seperti sekolah Taruna Nusantara," tambahnya.
Fadli Zon juga berharap, agar kawasan tersebut dapat menjadi pusat ekosistem yang mendukung berbagai aktivitas, mulai dari edukasi hingga ekonomi.
Dengan adanya museum, pasar, masjid, hingga pusat kebudayaan, kawasan tersebut diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah baru yang dapat menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri.
"Jika ekosistem ini terbentuk, saya yakin UMKM akan berkembang pesat, menjadikan tempat ini pusat ekonomi baru yang menghubungkan sejarah dan modernitas," ujar Fadli Zon.
Dikesempatan itu, Mahyeldi menegaskan pentingnya konektivitas antarwilayah. Ia menyebut bahwa akses jalan antara Kabupaten Lima Puluh Kota dan Pasaman sudah mulai dibangun, dan akan menghubungkan Museum PDRI dengan Museum Tuanku Imam Bonjol di Pasaman.
"Kita berharap langkah ini menjadi awal dari pengembangan kawasan wisata sejarah terpadu. Dengan begitu, nilai sejarahnya tidak hanya terjaga, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar," ujar Mahyeldi.
Mahyeldi mengungkapkan, Museum PDRI bukan sekadar tempat penyimpanan artefak dan dokumen sejarah.
Namun merupakan monumen hidup yang mengisahkan perjuangan luar biasa bangsa saat mempertahankan kemerdekaan.
"Pemerintahan Darurat Republik Indonesia adalah simbol perlawanan dan keteguhan para pemimpin kita di masa sulit," kata Mahyeldi.
Mahyeldi juga memberikan penghormatan kepada masyarakat Koto Tinggi atas dedikasi dalam mewujudkan museum PDRI.
Ia berharap, museum ini menjadi salah satu gerbang menuju Indonesia yang lebih maju, berakar pada sejarah, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain Museum PDRI, Fadli Zon bersama Mahyeldi, juga meresmikan Museum Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, yang diharapkan dapat menjadi pelengkap dalam narasi sejarah perjuangan bangsa. (*)
Editor : Mangindo Kayo