PEKANBARU (27/12/2024) - PT BPR Pekanbaru Madani (Perseroda) realisasikan pinjaman bagi 11.000 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sepanjang tahun 2024. Sementara, target yang ditetapkan perusahaan, 19.000 pelaku UMK.
“Kita harus terus motivasi dan dukungan kepada para pelaku UMK. Agar, pinjaman bagi pelaku UMKM dapat mencapai target yang lebih tinggi di masa mendatang,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Sekda Pekanbaru, Zarman Candra di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakan, debitur dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi itu memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda).
“Dengan melihat pencapaian ini, kami harus lebih giat lagi memberikan motivasi kepada para pelaku UMK untuk terus berkembang di tahun 2025 mendatang,” tambahnya.
Zarman berharap, dukungan dan sinergi antara pemerintah, perbankan, dan berbagai stakeholders terus ditingkatkan. Hal ini guna mencapai target yang lebih ambisius pada tahun 2025.
“Dengan kerja sama yang baik, kami optimistis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan. Sehingga, kami bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” tutur Zarman.
Selain itu, Zarman memastikan, Pemko Pekanbaru akan terus berupaya memastikan UMKM lebih nyaman dalam berusaha.
“Dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk memfasilitasi dan mengoptimalkan potensi UMKM di segala sektor,” ujarnya.
Salah satu inisiatif yang telah dilakukan adalah penyediaan Pusat UMKM di Jalan Arifin Ahmad. Pemko akan menempatkan para pelaku UMKM ke tempat-tempat yang telah disiapkan.
Pemko Pekanbaru melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, juga berupaya menghadirkan UMKM di berbagai lokasi strategis. UMKM harus hadir di berbagai spot seperti hotel dan restoran.
“Ini merupakan bentuk dukungan nyata dari pemerintah,” tambahnya.
Zarman menjelaskan, pemerintah tidak hanya memfasilitasi dengan pinjaman, tetapi juga menyediakan tempat bagi UMKM untuk memasarkan produk.
Pemko memastikan ada tempat bagi UMKM untuk memproduksi dan memasarkan hasil produksinya.
Dengan program yang terintegrasi ini, pemko berharap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemko ingin memastikan bahwa program pemerintah benar-benar membantu dan menyejahterakan UMKM.
Banyak yang Ditolak
Kabag Perekonomian Setdako Pekanbaru, Boge Peni Sunestri Nurbayanti memaparkan, dalam satu tahun terakhir, terdapat sekitar 900 pengajuan pinjaman dari pelaku UMKM.
“Pengajuan pinjaman dari pelaku UMKM yang telah kami terima sekitar 900 proposal. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 berhasil direalisasikan. Sementara 400 lainnya ditolak karena sejumlah alasan,” ujar Boge.
Beberapa alasan penolakan tersebut antara lain, KTP yang bukan warga Pekanbaru, masalah pada saat pemeriksaan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ketidaksesuaian lokasi usaha saat survei dilakukan tim.
Ditergaskan, survei lapangan merupakan bagian penting dari proses ini untuk memastikan keberadaan dan kelayakan usaha yang diajukan.
Tim survei secara rutin melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan validitas usaha yang diajukan.
Mengenai besaran pinjaman yang diajukan, rata-rata berada di atas angka Rp10 juta. Angka pastinya ditangani oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru.
“Kami hanya mengurus administrasinya,” jelas Boge.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk OJK dan tim survei.
Hal ini guna memastikan bahwa setiap pengajuan pinjaman dari pelaku UMKM dapat diverifikasi dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Dengan adanya evaluasi yang terus-menerus, diharapkan pengajuan dan realisasi pinjaman UMKM dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Sehingga, pinjaman tanpa denda dapat membantu pertumbuhan ekonomi daerah. (*)
Editor : Mangindo Kayo