PEKANBARU (3/2/2025) - Provinsi Riau alami deflasi 0,02 persen periode Januari 2025. Faktor utama penyebabnya, diskon tarif listrik.
“Diskon tarif listrik jadi penyumbang utama deflasi sebesar 10,11 persen,” ungkap Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi.
Hal itu dikatakannya, saat menyampaikan rilis berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau periode Januari 2025.
Diskon tarif listrik ini, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Diskon 50 persen diberikan kepada rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya di bawah 2.200 VA yang berlaku selama Januari dan Februari 2025.
Selain itu, Asep juga menyebut komoditas lain yang juga menjadi andil pada deflasi Riau di awal tahun 2025 ini, di antaranya perumahan, air dan bahan bakan rumah tangga.
Lalu, komoditi makanan, seperti tomat, jengkol, sawi hijau dan ikan tongkol.
Masih kata Asep, meskipun mengalami deflasi pada Januari 2025, Riau juga mengalami inflasi secara y-on-y (Januari 2025 terhadap Januari 2024), sebesar 1,12 persen.
“Adapun penyumbang utama inflasi Provinsi Riau bulan Januari 2025 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,27%.”
“Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah minyak goreng,” imbuhnya.
Selain itu, inflasi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan andil 0,52%.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.
Serta, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,34%.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nasi dengan lauk. (*)
Editor : Mangindo Kayo